Pendidikan kesehatan reproduksi (Kespro) tak hanya perlu bagi anak-anak, tetapi wajib. Bahkan orangtua pun harus mendapatkannya. Apalagi banyak orangtua yang menganggap pendidikan kesehatan reproduksi itu sebagai hal yang tabu.
Demikian disampaikan Ketua Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia, Irwan Hidayana seperti ditulis Selasa (28/1/2014).
"Seksualitas dan kesehatan reproduksi sepertinya masih menjadi tabu. Padahal ini penting sekali untuk mencegah perilaku berisiko. Tidak hanya anak, orangtua juga butuh pendidikan kespro," kata Irwan
Menurut Irwan kebanyakan anak lebih terbuka dengan teman sebaya dibandingkan dengan keluarga untuk masalah reproduksi.
"Biasanya komunikasi anak dengan orangtua tentang masalah reproduksi tidak intens karena dipikir ini hal yang tabu. Anak mencari informasi akhirnya mencari tempat lain untuk bertanya misalnya teman atau internet yang bisa memicu perilaku berisiko," kata Irwan.
Irwan berharap para orangtua lebih peduli dan meningkatkan pengetahuannya tentang seksualitas dan reproduksi untuk anak.
"Bisa jadi anak jadi tidak terbuka saat ada gangguan kesehatan reproduksinya. Atau Jangan-jangan orangtua sebenarnya bingung menjawab pertanyaan anak tentang seksualitas atau reproduksi. Sebaiknya mulailah memberi pendidikan kespro sejak dini agar anak tahu tentang perubahan dirinya,"katanya.
(Mia/Mel/*)
Baca Juga:
Wanita Harus Berani Tegas Tolak Seks Tanpa Ikatan
Jangan Anggap Tabu Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi!
Ajarkan Anak Pendidikan Seks Sejak Usia 2 Tahun
Demikian disampaikan Ketua Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia, Irwan Hidayana seperti ditulis Selasa (28/1/2014).
"Seksualitas dan kesehatan reproduksi sepertinya masih menjadi tabu. Padahal ini penting sekali untuk mencegah perilaku berisiko. Tidak hanya anak, orangtua juga butuh pendidikan kespro," kata Irwan
Menurut Irwan kebanyakan anak lebih terbuka dengan teman sebaya dibandingkan dengan keluarga untuk masalah reproduksi.
"Biasanya komunikasi anak dengan orangtua tentang masalah reproduksi tidak intens karena dipikir ini hal yang tabu. Anak mencari informasi akhirnya mencari tempat lain untuk bertanya misalnya teman atau internet yang bisa memicu perilaku berisiko," kata Irwan.
Irwan berharap para orangtua lebih peduli dan meningkatkan pengetahuannya tentang seksualitas dan reproduksi untuk anak.
"Bisa jadi anak jadi tidak terbuka saat ada gangguan kesehatan reproduksinya. Atau Jangan-jangan orangtua sebenarnya bingung menjawab pertanyaan anak tentang seksualitas atau reproduksi. Sebaiknya mulailah memberi pendidikan kespro sejak dini agar anak tahu tentang perubahan dirinya,"katanya.
(Mia/Mel/*)
Baca Juga:
Wanita Harus Berani Tegas Tolak Seks Tanpa Ikatan
Jangan Anggap Tabu Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi!
Ajarkan Anak Pendidikan Seks Sejak Usia 2 Tahun