Bergosip atau membicarakan orang lain seringkali dianggap sebagai obrolan kosong semata, tak ada isi. Tapi, tahukah bahwa bergosip ternyata baik untuk diri Anda? Itulah yang diungkapkan oleh peneliti dari Stanford University, California, Amerika Serikat.
Memang, tak sedikit orang yang berpikir bahwa bergosip sangat berbahaya dan dapat merusak kepercayaan dan moral sebuah kelompok. Namun, sebuah studi baru mengungkapkan, berbagi `informasi` seperti ini memiliki manfaat yang cukup besar untuk masyarakat.
Untuk membuktikan penelitiannya ini, para peneliti melakukan survei dengan membagi 216 pria dan wanita menjadi empat tim. Responden diminta bermain game dan membuat pilihan keuangan yang menguntungkan, yang akan menguntungkan kelompok masing-masing.
Selanjutnya, responden diberi token. Dananya dapat disumbangkan untuk kebaikan kelompok.
Sebelum pindah ke babak berikutnya dengan kelompok yang baru, orang-orang yang ikut ambil bagian dapat bergosip tentang anggota kelompok sebelumnya. Dan ternyata, hasilnya cukup memuaskan.
Kelompok baru yang menceritakan tentang kelompok sebelumnya, dapat menyelesaikan permainan itu dengan sangat mulus. Sebab, secara tak langsung dapat mempelajari apa yang menjadi kendalanya, dan dapat mempertahankan kerjasama serta mencegah keegoisan.
"Grup yang memungkinkan anggotanya untuk bergosip, mampu mempertahankan kerjasama yang terjalin, dan mencegah munculnya rasa egois daripada mereka yang tidak bergosip," kata Dr. Matthew Feinberg dari Stanford University, seperti dikutip laman Daily Mail, Rabu (29/1/2014).
(Adt/Abd)
Baca juga:
Pukul 07:37 di Malam Minggu, Waktu yang Pas untuk Hubungan Intim
Foreplay Dahsyat, Seks pun Hebat
Fashion Stylist : Gaya Busana Agnes Monica Masih Normal
Agar Seks Terasa Luar Biasa
Memang, tak sedikit orang yang berpikir bahwa bergosip sangat berbahaya dan dapat merusak kepercayaan dan moral sebuah kelompok. Namun, sebuah studi baru mengungkapkan, berbagi `informasi` seperti ini memiliki manfaat yang cukup besar untuk masyarakat.
Untuk membuktikan penelitiannya ini, para peneliti melakukan survei dengan membagi 216 pria dan wanita menjadi empat tim. Responden diminta bermain game dan membuat pilihan keuangan yang menguntungkan, yang akan menguntungkan kelompok masing-masing.
Selanjutnya, responden diberi token. Dananya dapat disumbangkan untuk kebaikan kelompok.
Sebelum pindah ke babak berikutnya dengan kelompok yang baru, orang-orang yang ikut ambil bagian dapat bergosip tentang anggota kelompok sebelumnya. Dan ternyata, hasilnya cukup memuaskan.
Kelompok baru yang menceritakan tentang kelompok sebelumnya, dapat menyelesaikan permainan itu dengan sangat mulus. Sebab, secara tak langsung dapat mempelajari apa yang menjadi kendalanya, dan dapat mempertahankan kerjasama serta mencegah keegoisan.
"Grup yang memungkinkan anggotanya untuk bergosip, mampu mempertahankan kerjasama yang terjalin, dan mencegah munculnya rasa egois daripada mereka yang tidak bergosip," kata Dr. Matthew Feinberg dari Stanford University, seperti dikutip laman Daily Mail, Rabu (29/1/2014).
(Adt/Abd)
Baca juga:
Pukul 07:37 di Malam Minggu, Waktu yang Pas untuk Hubungan Intim
Foreplay Dahsyat, Seks pun Hebat
Fashion Stylist : Gaya Busana Agnes Monica Masih Normal
Agar Seks Terasa Luar Biasa