Sukses

Barongsai Kebudayaan yang Bisa Sehatkan Anak Bangsa

Menjadi pemain barongsai tidak harus merupakan keturunan Tionghoa, siapa saja bisa asal punya kepribadian yang baik.

Barongsai merupakan salah satu kebudayaan China yang identik dengan perayaan imlek. Gerakan para pemainnya diselaraskan dengan irama musik yang tegas, kebudayaan ini pun sepertinya sudah menjadi media hiburan yang akrab di masyarakat Indonesia.

Tidak hanya menghibur, menurut Pembina dari Tim Barongsai Kung Sen Keng Indonesia, Deni kebudayaan ini sebenarnya dapat menyehatkan anak bangsa. "Siapa saja itu bisa jadi pemain barongsai, tidak peduli keturunan dan agamanya apa. Semua bisa main, ini kan kegiatan positif yang bisa menyehatkan anak bangsa," kata Deni saat ditemui Tim Liputan6.com di Jakarta, ditulis Kamis (30/1/2014).

Mulai usia 13 tahun, Anda bisa menjadi pemain barongsai. "Paling prima staminanya itu di usia 13 sampai 20 tahun. Kalau sudah 20 ke atas, 25 misalnya staminanya sudah menurun," kata Deni.

Kegiatan positif ini juga dianggap Deni sebagai pelestarian budaya seni Tionghoa. "Kami mengenalkan ini ke anak-anak agar mereka dapat melestarikan juga budaya barongsai ini. Tidak hanya main gadget saja," katanya.

Para pemain barongsai Kun Seng Keng yang diketuai Andreas Sofiandi ini rutin melakukan latihan satu minggu empat kali. Tidak heran gerakan demi gerakan dibawakan begitu lincah dan penuh energi. "Fisik para pemain itu seperti atlet. Karena gerakan barongsai itu membutuhkan stamina dan kemampuan yang prima terutama yang bermain di tiang-tiang besi," kata Deni.

Latihan menurut Deni merupakan faktor penting untuk mengasah kemampuan dan mempertahankan kemampuan. "Juara dunia pun kalau tidak latihan maka skill dan staminanya akan menurun. Sejago apapun latihan itu tetap perlu dilakukan," katanya.

2 dari 2 halaman



Siapa Saja Boleh Jadi Pemain Barongsai

Melekatnya barongsai dengan perayaan imlek bukan berarti para pemainnya berasal dari masyarakat keturunan Tionghoa.

"Tidak, 30 persen dari anggota Kun Seng Keng adalah pribumi. Kami tidak memilih ras untuk menjadi anggota KSK," kata Pelatih dan Pemain Tim Barongsai Kun Seng Keng Indonesia, Michael, ditulis Kamis (30/1/2014).

Pembina Kun Seng Keng indonesia, Denny  Kurniawan pun berpendapat sama. "Tidak hanya masyarakat Tionghoa, tapi semua bisa jadi anggota tim barongsai. Tidak peduli agama, suku mana," kata Denny.

Untuk menjadi anggota barongsai hanya diperlukan kepribadian yang baik. "Hanya dibutuhkan orang yang dapat dipercaya, berkepribadian baik, setia dan rajin. Yang terpenting adalah suka berolahraga dan mau rutin latihan," kata Michael.

(Mia/Mel)

Baca Juga :

Imlek di Jakarta akan Diguncang Flashmob 30 Barongsai
Kue Lapis dan Jeruk Mandarin Saat Imlek, Apa Artinya?
Menyapu Saat Hari Pertama Imlek Bikin Sial?
Master Kaligrafi Chan Gelar Pameran di Indonesia