Anak-anak harus diajari berlaku dan jujur sejak kecil. Apalagi anak-anak mungkin akan menyembunyikan kebenaran karena takut dihukum. Anak-anak tak memahami konsekuensi berbohong yang lebih besar.
Lantas bagaimana melatih anak untuk bersikap jujur? Zaid berbagi tips untuk para orangtua:
Penulis Smart Parenting Zaid Mohamad, Senin (3/2/2014) menjelaskan, berbohong hanya membiarkan anak-anak lolos untuk sementara waktu. Tapi, jika anak-anak ketahuan berbohong tak ada yang mengatakan seberapa besar konsekuensi yang mungkin anak-anak terima.
Zaid menjelaskan, karena itulah orangtua perlu membekali anak-anak pengetahuan dan keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya sejak usia dini. Jika tidak, berbohong bisa menjadi kebiasaan yang mereka bawa hingga dewasa.Lantas bagaimana melatih anak untuk bersikap jujur? Zaid berbagi tips untuk para orangtua:
2 dari 6 halaman
1. Katakan yang sebenarnya
Mulailah dengan meyakinkan anak-anak bahwa tak apa-apa jika mereka mengatakan yang sebenarnya, tak peduli apakah itu tidak menyenangkan.
Orangtua harus memastikan bahwa anak-anak memahaminya. Selain itu, orangtua harus mengingatkan mereka secara teratur setiap kali orangtua ragu-ragu dengan anaknya.
"Contohnyaa, saya baru-baru ini memberi uang dengan jumlah yang relatif besar ke anak saya untuk diberikan ke gurunya seperti yang diminta. Saya khawatir bagaimana ia bisa menangani uang tunai, tapi saya juga ingin mempercayainya.
Advertisement
3 dari 6 halaman
2. Orangtua jangan marah-marah jika anak membuat kesalahan selama ia mengakuinya
Ini merupakan pelatihan yang baik untuk anak-anak. Ini juga mencegah anak-anak menjadi takut ketika mengakui kesalahannya.
4 dari 6 halaman
3. Berikan penghargaan
Orangtua harus memberikan penghargaan pada anak yang telah berani mengatakan kebenaran. Keberanian itu bukan hal yang mudah untuk dicapai, bahkan pada orang dewasa.
Untuk anak, mengatakan sebenarnya merupakan prestasi yang besar. Jangan biarkan anak kehilangan keberanian itu. Hargai kejujuran anak Anda dengan tepat. Banjiri anak dengan pujian dan dorongan sehingga mereka lebih berani. Jangan biarkan momen berharga itu pergi tanpa ada pengakuan.
Advertisement
5 dari 6 halaman
4. Hadapi konsekuensi
Pada saat yang sama, biarkan anak-anak tahu konsekuensi jika tak mengatakan yang sebenarnya. Diskusikan hukuman dan pastikan mereka tak hanya memahami tapi juga menyetujuinya. Pertimbangkan masukan mereka. Anak-anak mungkin memiliki alasan untuk berbohong. Pastikan Anda memahami alaan tersebut.
Jangan membuat aturan hukuman setelah kebohongan terjadi. Anda mungkin terlalu emposional memberikan hubungan yang adil. Perasaan anak juga bisa terluka karena mungkin ia tak mendapat kesempatan membela diri.
Ketika kesepakatan tercapai tetapi aturan masih dilanggar, Anda dapat melanjutkan dan menghukum mereka. Namun, ini harus dilakukan setelah orangtua memberi anak kesempatan yang adil untuk menjelaskan situasi.
6 dari 6 halaman
5. Kejujuran adalah hal yang terbaik
Strategi yang lebih baik mencegah terjadinya kebohongan adalah selalu ingatkan bahwa jujur adalah hal terbaik. Yakinkan bahwa Anda aman mengatakan yang sebenarnya. Anda mungkin tak terlihat keren saat itu, tapi konsekuensi berbohong itu buruk.
Ingat anak-anak melihat Anda. Saat Anda melanggar prinsip-prinsip Anda, kerusakan telah terjadi dan mungkin diperlukan bertahun-tahun untuk memperbaikinya.
(Mel/Abd)
Advertisement