Sukses

Kanker Payudara Masih di Urutan Teratas

Saat ini kanker payudara masih menjadi persoalan serius karena tidak sedikit ditemukan kasus kematian yang disebabkan kanker tersebut.

Kanker bisa menyerang siapa saja tidak peduli usia dan jenis kelamin. Menurut Himpunan Onkologi Ginekologi Ibdobesia, Dr. dr. Lauka Nuranna, So.OG (K) ada beberapa jenis kanker yang paling sering ditemukan. Salah satunya adalah kanker payudara.

"Untuk pria, kanker yang sering menyerang yaitu kanker paru, colocetrun, prostat, hati dan nasopharing. Wanita yakni kanker payudara, leher rahin, colocetrum, ovariun dan kanker paru. Pada anak sering terjadi kanker retinoblastona dab kanker darah," kata dr. Laila, Selasa (4/2/2014).

Menurut dr. Laila, saat ini kanker payudara masih menjadi persoalan serius karena tidak sedikit ditemukan kasus kematian yang disebabkan kanker tersebut.

"Dari semua kanker di lapangan itu, kanker payudara masih sering ditemukan dan mencapai urutan pertama penyebab kematian," katanya.

Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010, kanker payudara dan leher rahim merupakan jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia.

Dengan jumlah pasien kanker payudara sebanyak 12.014 orang, kanker leher rahim sebanyak 5.349 orang, leukemia 4.342 orang, lymphoma 3.486 orang dan kanker paru 3.244 orang.

"Walaupun data tersebut ada di tahun 2010 namun sampai saat ini yang terjadi masih seperti itu. Kanker payudara masih teratas," kata dr. Laila.

Faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker menurut Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes, yaitu:

1. Hereditas atau keturunan
2  Merokok dan paparan asao rokok
3. Konsumsi alkohol
4. Paparan sinar ultraviolet
5. Kurang aktivitaa fisik
6. Diet rendah serar
7. Gaya seksual yang tidaj sehat
8. Paparan lingkungan berbahaya

"Merokok salah satu faktor risiko kanker, sebenarnya faktor risiko yang satu ini atau lainnya bisa diatasi asal masyarakatnya peduli dan lebih meningkatkan kesadaran akan kesehatan," kata dr. Ekowati.

Jumlah pasien kanker di Indonesia sendiri menurut Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Prof. Dr. dr. Akmal Taher akan semakin bertambah setiap tahunnya.

"Jumlah pasien kanker setiap tahun bisa saja terus bertambah kalau masyarakatnya tidak menerapkan gaya hidup tidak sehat. Untuk itu deteksi dini merupakan cara aman untuk mencegah kanker, tidak perlu takut atau malu untuk kesehatan diri sendiri," kata prof. Akmal.

(Mia/Mel)