Istri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Laily Rachmawati mengatakan, anak sekolah dasar saat ini sudah mengerti jajanan sehat.
"Seperti beberapa waktu lalu saya bersama Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) mengadakan workshop untuk anak-anak SD dan mereka sudah paham kok jajanan sehat itu," kata istri dari Muhammad Nuh ini saat dihubungi tim Health Liputan6.com, dan ditulis Kamis (6/2/2014).
Saat ditanya perihal jajanan sekolah, anak-anak Sekolah Dasar yang ditemui Tim Health Liputan6.com pun mengatakan hal yang sama dengan Laily.
"Kita sudah tahu kok kalau jajanan sekolah yang sehat dan tidak, kalau yang warnanya terlalu mencolok itu tidak sehat mengandung pewarna. Jajanan sehat itu yang bersih dan bermutu, lihat lingkungan pembuatannya," kata siswa salah satu Sekolah Dasar di Jakarta, Radityo.
Laily juga mengatakan anak sekarang sudah memiliki kesadaran tentang gaya hidup sehat. "Mungkin karena keluarga sekarang juga sudah mengajarkan gaya hidup sehat, para orangtua sudah mengajarkan mana makanan sehat dan tidak. selain itu pihak sekolah dan pihak pemerintah sudah berupaya untuk mencegah meningkatnya makanan yang berisiko," kata Laily.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) ditemui di Gedung C Kantor BPOM, Jakarta mengatakan 80 persen jajanan anak di sekolah di Indonesia masih layak.
Sepanjang 2013 pihaknya telah mengambil sampel jajanan sekolah di 1.601 titik, baik sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). "Peredaran makanan tidak layak seperti mengandung formalin, boraks atau rhodamin B memang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, langkah pengawasan tetap dilakukan secara rutin," ujar Roy.
(Mia/Abd)
Baca juga :
Awas, Bahaya Di Balik Es Batu Balok!
Jajanan Sekolah Bisa Hentikan Pertumbuhan Otak di Usia 5 Tahun
Awas, Jajanan Anak Sekolah Tak Sehat Picu Gagal Ginjal!
"Seperti beberapa waktu lalu saya bersama Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) mengadakan workshop untuk anak-anak SD dan mereka sudah paham kok jajanan sehat itu," kata istri dari Muhammad Nuh ini saat dihubungi tim Health Liputan6.com, dan ditulis Kamis (6/2/2014).
Saat ditanya perihal jajanan sekolah, anak-anak Sekolah Dasar yang ditemui Tim Health Liputan6.com pun mengatakan hal yang sama dengan Laily.
"Kita sudah tahu kok kalau jajanan sekolah yang sehat dan tidak, kalau yang warnanya terlalu mencolok itu tidak sehat mengandung pewarna. Jajanan sehat itu yang bersih dan bermutu, lihat lingkungan pembuatannya," kata siswa salah satu Sekolah Dasar di Jakarta, Radityo.
Laily juga mengatakan anak sekarang sudah memiliki kesadaran tentang gaya hidup sehat. "Mungkin karena keluarga sekarang juga sudah mengajarkan gaya hidup sehat, para orangtua sudah mengajarkan mana makanan sehat dan tidak. selain itu pihak sekolah dan pihak pemerintah sudah berupaya untuk mencegah meningkatnya makanan yang berisiko," kata Laily.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) ditemui di Gedung C Kantor BPOM, Jakarta mengatakan 80 persen jajanan anak di sekolah di Indonesia masih layak.
Sepanjang 2013 pihaknya telah mengambil sampel jajanan sekolah di 1.601 titik, baik sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). "Peredaran makanan tidak layak seperti mengandung formalin, boraks atau rhodamin B memang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, langkah pengawasan tetap dilakukan secara rutin," ujar Roy.
(Mia/Abd)
Baca juga :
Awas, Bahaya Di Balik Es Batu Balok!
Jajanan Sekolah Bisa Hentikan Pertumbuhan Otak di Usia 5 Tahun
Awas, Jajanan Anak Sekolah Tak Sehat Picu Gagal Ginjal!