Dengan menggunakan teknik laparoskopi membuat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) berhasil melakukan transplantasi ginjal sebanyak 100 kali dalam kurun waktu 2 tahun. Tak banyak yang tahu, apa itu teknik laparoskopi dan bagaimana pula prosedurnya?
Dalam sebuah kesempatan, Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), dr. Chaidir A. Mochtar, SpU, PhD menjelaskan bahwa teknik ini merupakan teknik operasi menggunakan instrumen kecil berdiameter 5 hinggal 12 mm, untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut.
"Perut pasien tidak akan disayat, dan hanya akan dilubangi saja. Hasil akhirnya, seperti orang habis operasi caesar," kata dr. Chaidir dalam acara`RSCM Sukses Lakukan 100 Transplantasi Ginjal Dengan Teknik Laparoskopi Dalam 2 Tahun` di Ruang Pertemuan Lantai 5 RSCM Kencana, Salemba, Jakarta, ditulis pada Kamis (6/2/2014)
Untuk melihat organ di dalam perut, tambah dia, digunakan kamera yang berukuran mini dengan terlebih dulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan di rongga perut lebih luas. Selanjutnya, dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya.
Perlu diketahui bahwa laparoscopic donor nephrectomu (LDN) telah menjadi standar emas di pusat transplantasi ginjal. Di negara adidaya, sudah 30 persen transplantasi ginjal menggunakan LDN ini.
Tak hanya dr. Chaidir, ahli-ahli dalam bidang ini yang ada di RSCM mengatakan LDN dapat mendukung peningkatan jumlah donor transplantasi ginjal dengan meminimalisasi morbidibtas dan mempercepat pemulihan donor potensial.
"Tingkat keberhasilan dengan teknik laparoskopi ini baik sekali. Sebagian besar pasien akan pulang pada H+3 sampai H+4," kata dr. Chaidir menambahkan.
Meski efektif, teknik ini juga memiliki risiko dan membutuhkan tim operasi yang sangat terlatih dan mampu bekerja sama dengan peralatan yang tepat.
Untunglah, di rumah sakit rujukan di Indonesia tersebut memiliki banyak dokter ahli, handal, dan terampil, yang mampu mengerjakan ini semua hingga sukses.
Ke depannya RSCM berharap semakin banyak orang yang mau menjadi pendonor ginjal sehingga pasien yang mengalami gagal ginjal dan sudah harus cuci darah bertahun-tahun dapat kembali hidup normal dan produktif.
(Adt/Mel)
Baca juga:
Keuntungan Laparoskopi Buat Pendonor Ginjal
RSCM Berhasil Lakukan 100 Transplantasi Ginjal
100 Ribu Masyarakat Indonesia Derita Gagal Ginjal
Dalam sebuah kesempatan, Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), dr. Chaidir A. Mochtar, SpU, PhD menjelaskan bahwa teknik ini merupakan teknik operasi menggunakan instrumen kecil berdiameter 5 hinggal 12 mm, untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut.
"Perut pasien tidak akan disayat, dan hanya akan dilubangi saja. Hasil akhirnya, seperti orang habis operasi caesar," kata dr. Chaidir dalam acara`RSCM Sukses Lakukan 100 Transplantasi Ginjal Dengan Teknik Laparoskopi Dalam 2 Tahun` di Ruang Pertemuan Lantai 5 RSCM Kencana, Salemba, Jakarta, ditulis pada Kamis (6/2/2014)
Untuk melihat organ di dalam perut, tambah dia, digunakan kamera yang berukuran mini dengan terlebih dulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan di rongga perut lebih luas. Selanjutnya, dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya.
Perlu diketahui bahwa laparoscopic donor nephrectomu (LDN) telah menjadi standar emas di pusat transplantasi ginjal. Di negara adidaya, sudah 30 persen transplantasi ginjal menggunakan LDN ini.
Tak hanya dr. Chaidir, ahli-ahli dalam bidang ini yang ada di RSCM mengatakan LDN dapat mendukung peningkatan jumlah donor transplantasi ginjal dengan meminimalisasi morbidibtas dan mempercepat pemulihan donor potensial.
"Tingkat keberhasilan dengan teknik laparoskopi ini baik sekali. Sebagian besar pasien akan pulang pada H+3 sampai H+4," kata dr. Chaidir menambahkan.
Meski efektif, teknik ini juga memiliki risiko dan membutuhkan tim operasi yang sangat terlatih dan mampu bekerja sama dengan peralatan yang tepat.
Untunglah, di rumah sakit rujukan di Indonesia tersebut memiliki banyak dokter ahli, handal, dan terampil, yang mampu mengerjakan ini semua hingga sukses.
Ke depannya RSCM berharap semakin banyak orang yang mau menjadi pendonor ginjal sehingga pasien yang mengalami gagal ginjal dan sudah harus cuci darah bertahun-tahun dapat kembali hidup normal dan produktif.
(Adt/Mel)
Baca juga:
Keuntungan Laparoskopi Buat Pendonor Ginjal
RSCM Berhasil Lakukan 100 Transplantasi Ginjal
100 Ribu Masyarakat Indonesia Derita Gagal Ginjal