Sukses

Balita Anda Senang Selfie? Orangtua Perlu Perhatikan Ini

Foto selfie atau memotret diri sendiri memang sedang tren, termasuk di kalangan balita.

Foto selfie atau memotret diri sendiri memang sedang tren. Tapi selfie ternyata tak hanya dilakukan Anak Baru Gede (ABG) ataupun orang yang sudah dewasa. Banyak balita yang senang dengan foto selfie.

Para orangtua coba saja cek ponsel Anda, mungkin sebagian besar foto atau video anak Anda ada di dalamnya. Contohnya yang dialami Brandi Koskie, ia menemukan lusinan foto putrinya Paisley yang berusia 3 tahun di iPhone-nya. Dan tak satupun dari foto itu yang dijepret Koskie.

"Di sana ada 90 foto, dari samping, sudut matanya, alisnya," kata Koskie yang tinggal di Wichita, Kansas seperti dikutip dari nwitimes, Jumat (7/2/2014).

"Dia hanya menekan ponsel saya," katanya lagi.

Foto-foto tersebut semuanya diambil Paisley yang menggambarkan fenomena yang sedang tren di kalangan orang tua di era teknologi canggih bahwa balita juga senang selfie.

Foto dan video disimpan di ponsel itu bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kenangan masa kecilnya jika dilakukan dengan benar. Tapi, Psikolog Perkembangan Kognitif di Wake Forest University, Winston-Salem, N.C, Deborah Best, menjelaskan, jika balita terlalu banyak mengambil foto dan video tentu bisa menjadi bumerang. Menurutnya, balita sulit mengatasi kepuasan instan yang tersedia di smartphone.

"Mereka menyukai hal-hal yang cepat dan menyukai yang pendek dan cepat. Ini bisa berdampak pada kemampuan anak-anak untuk menunggu mendapatkan kepuasaan," kata Best.

Anak Belajar Sabar

Julie Young, seorang analis perilaku yang berbasis di Boston, mengatakan dia baru-baru ini membantu anaknya yang berusia 3 tahun merekam video ulang tahun untuk sepupunya dengan iPhone. Namun, belum saja selesai merekam anaknya itu tiba-tiba meraih ponsel dan mengatakan ingin melihat isi video itu.

"Ini tertangkap pada akhir video. Bahkan ia tak bisa menunggu hingga berakhir," kata Young yang memiliki dua anak.

Kemudian ponsel yang kedua digunakan, tapi lagi-lagi dihentikan anak-anaknya. Mereka berebut melihat dan bertengkar. Kini Young dan suaminya membuat aturan agar anak-anaknya menunggu untuk melihat video atau foto setelah makan malam atau ketika semua orang bisa melihatnya bersama-sama.

Young dan suaminya duduk bersama anak-anaknya saat melihat foto atau video dan mengajarkan praktik kesabaran.

Memang sangat wajar jika balita akan terpesona dengan gambar dirinya sendiri dengan berpikir itu cermin. Menurut ahli perkembangan anak, permainan ini sangat penting karena bisa mengembangkan rasa dirinya.

"Melihat video lagi dan lagi juga bisa membantu memindahkan kejadian jangka pendek ke jangka panjang," kata Best.

Tapi seperti hal yang menyenangkan lainnya, anak-anak bisa menjadi terobsesi dan jika itu berlebihan akan berdampak buruk. Best menjelaskan, orangtua harus memastikan bahwa foto itu menunjukkan anak bersama anggota keluarga lainnya atau temannya.

Orangtua juga bisa duduk dengan anak-anaknya dan menceritakan foto atau video itu seperti cerita pengantar tidur. "Ketika kita membaca buku untuk anak, itu hal sama yang kita lakukan dengan foto-foto ini," kata Best.

(Mel)

Baca Juga:

Foto Selfie di Jejaring Sosial Tanda Anda Butuh Perhatian
Setelah Foto Selfie, Sekarang Mulai Tren Pamer Foto Tato di Bibir
Setelah Muka Bebek, Selfie Muka Burung Pipit Jadi Tren