Sukses

Kota yang `Hijau` Bikin Penghuninya Waras

Minimnya ruang hijau di kota-kota besar ternyata berdampak buruk untuk kesehatan mental penghuninya.

Minimnya ruang hijau di kota-kota besar ternyata berdampak buruk untuk kesehatan mental penghuninya. Sebab, pemandangan alam atau sesuatu yang berwarna hijau, membuat perasaan seseorang merasa lebih rileks dan segar kala dilanda stres.

Bahkan para peneliti menyebutkan, ruang hijau sangat berguna bagi anak-anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dengan gejala hiperaktif dan sulit fokus. Suasana segara ini membuat mereka mampu berkonsentrasi dan menghabiskan waktu di luar rumah dengan kondisi yang aman.

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2008 ditemukan bahwa pandangan sekilas pada sebuah taman atau ruang hijau dari kantor dapat meredakan stres para pekerja kantoran. Bahkan mampu membuat mereka lebih semangat untuk bekerja.

Pekan lalu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Environmental Science & Technology menggarisbawahi betapa pentingnya ruang hijau bagi kesejahteraan dan ketentraman hati dalam waktu yang panjang. Orang merasa waras pikiran dan hatinya.

Ketika sekelompok peneliti dari Universitas Inggris Exeter melihat data kesehatan mental sekitar lima tahun lalu, sebanyak 1.064 responden memutuskan pindah tempat tinggal dan lebih memilih pindah ke kota bertaman hijau memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Tak hanya itu, orang yang sering melihat taman atau ruang hijau, tak mudah cemas dan depresi.

Dikutip dari laman Smithsonianmag, pada Sabtu (8/2/2014), dalam studi terbaru kembali menunjukkan, ketika seseorang memutuskan bepergian dan mendekatkan diri ke alam, merasa lebih bahagia dalam jangka waktu yang cukup panjang. Dan sudah pasti, kesehatan mental juga dirasa baik-baik saja.

(Adt/Abd)

Baca juga:

Taman Jomblo, Bentuk Peduli Walikota Bandung pada Para Jomblo
Cara Ridwan Kamil Cegah Prostitusi di `Taman Jomblo`
`Taman Jomblo`, Ajang Eksis Para Bujangan
Taman Lampion, Gerakan Lanjut Ridwan Kamil Percantik Bandung