Tepat di hari kasih sayang 14 Februari ini, One Billion Rising (OBR) berkampanye dengan tarian sebagai bentuk seruan agar segala bentuk kekerasan seksual di Monas sektor barat.
"Antusiasnya tinggi sekali tahun ini hampir ratusan, OBR Indonesia melibatkan semua individu anggota masyarakat yang peduli dengan isu-isu kekerasan terhadap perempuan. Untuk memperkuat pesan dan mengekspresikan solidaritas dengan korban kekerasan kami melakukan gerakan one billion rising ini. Salam bangkit," kata Penggagas Awal One Billion Indonesia, Dhyta Caturani saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (14/2/2014).
Selain itu jiwa sosial para relawan yang datang diketuk hatinya untuk ikut berpartisipasi peduli korban letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.
"Mari menari dan bergandeng tangan melawan kekerasan seksual bersama, selain berkampanye kami juga mengumpulkan masker dan oxycan untuk masyarakat yang tertimpa musibah letusan gunung Kelud. Ini soal kemanusiaan untuk semua tanpa batas atau syarat," kata Dhyta.
Dhyta mengatakan semua orang yang hadir dalam kampanye menyatakan bangkit (rising) dan menari bersama untuk menyerukan sikap antikekerasan pada perempuan.
"Gerakan OBR ini bertujuan memecah kebisuan terhadap isu-isu kekerasan seksual terhadap perempuan karena ketabuan dan stigma terhadap perempuan yang harapannya akan membuat lebih banyak orang peduli dengan isu-isu kekerasan terhadap perempuan," kata Dhyta.
(Mia/Abd)
"Antusiasnya tinggi sekali tahun ini hampir ratusan, OBR Indonesia melibatkan semua individu anggota masyarakat yang peduli dengan isu-isu kekerasan terhadap perempuan. Untuk memperkuat pesan dan mengekspresikan solidaritas dengan korban kekerasan kami melakukan gerakan one billion rising ini. Salam bangkit," kata Penggagas Awal One Billion Indonesia, Dhyta Caturani saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (14/2/2014).
Selain itu jiwa sosial para relawan yang datang diketuk hatinya untuk ikut berpartisipasi peduli korban letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.
"Mari menari dan bergandeng tangan melawan kekerasan seksual bersama, selain berkampanye kami juga mengumpulkan masker dan oxycan untuk masyarakat yang tertimpa musibah letusan gunung Kelud. Ini soal kemanusiaan untuk semua tanpa batas atau syarat," kata Dhyta.
Dhyta mengatakan semua orang yang hadir dalam kampanye menyatakan bangkit (rising) dan menari bersama untuk menyerukan sikap antikekerasan pada perempuan.
"Gerakan OBR ini bertujuan memecah kebisuan terhadap isu-isu kekerasan seksual terhadap perempuan karena ketabuan dan stigma terhadap perempuan yang harapannya akan membuat lebih banyak orang peduli dengan isu-isu kekerasan terhadap perempuan," kata Dhyta.
(Mia/Abd)