Seorang ibu akan mengeluarkan Air Susu Ibu (ASI) usai melahirkan. Namun, ASI itu memiliki kandungan yang berbeda jika itu anak perempuan atau laki-laki.
"Ibu memproduksi resep biologis yang berbeda untuk putra dan putri," kata Katie Hinde, Ahli Biologi Evolusi di Harvard University seperti dikutip dari Emirates247, Minggu (16/2/2014).
Pada studi manusia, monyet, dan mamalia lainnya ditemukan perbedaan baik isi dan kualitas ASI yang dihasilkan.
Pada ASI untuk anak pertama laki-laki biasanya sangat kaya, yang mengandung lemak dan protein yang tinggi. Sebaliknya, susu untuk anak perempuan kurang kaya tapi lebih dari yang di kandungan anak laki-laki. Termasuk lebih tinggi dalam kandungan kalsium pembentuk tulang.
Ada banyak teori mengapa hal itu terjadi. Hinde menjelaskan misalnya monyet menghasilkan lebih banyak kalsium dalam susu untuk anak-anak perempuannya.
"Ini bisa dalam rangka adaptif yang memungkinkan induknya memberikan lebih banyak susu untuk anak-anak perempuannya yang akan mempercepat perkembangannya dan memungkinkan mereka mulai berkembang biak di usia dini," kata Hinde.
Berbeda dengan lelaki (jantan) yang tak perlu mencapai kematangan seksual secepat perempuan.
Dr Hinde juga mengatakan, monyet jantan dan betina menanggapi hormon stres kortisol dengan cara yang berbeda. Dan ini bekerja pada bayi manusia. Menurutnya dalam pertemuan ilmu pengetahuan tahunan American Association for the Advancement bayi perempuan, tapi tidak pada laki-laki, akan lebih tersinggung jika susu ibunya mengandung kortisol dalam jumlah tinggi.
Namun, dalam penelitian tikus hal tersebut memiliki manfaat jangka panjang. Hewan sebenarnya lebih baik mengatasi situasi stres dibanding yang lain.
Penelitian juga menunjukkan kualitas ASI bervariasi dari wanita satu ke wanita lainnya, dengan jumlah vitamin, mineral, gula, lemak, dan nutrisi lainnya yang berbeda.
(Mel/Igw)
"Ibu memproduksi resep biologis yang berbeda untuk putra dan putri," kata Katie Hinde, Ahli Biologi Evolusi di Harvard University seperti dikutip dari Emirates247, Minggu (16/2/2014).
Pada studi manusia, monyet, dan mamalia lainnya ditemukan perbedaan baik isi dan kualitas ASI yang dihasilkan.
Pada ASI untuk anak pertama laki-laki biasanya sangat kaya, yang mengandung lemak dan protein yang tinggi. Sebaliknya, susu untuk anak perempuan kurang kaya tapi lebih dari yang di kandungan anak laki-laki. Termasuk lebih tinggi dalam kandungan kalsium pembentuk tulang.
Ada banyak teori mengapa hal itu terjadi. Hinde menjelaskan misalnya monyet menghasilkan lebih banyak kalsium dalam susu untuk anak-anak perempuannya.
"Ini bisa dalam rangka adaptif yang memungkinkan induknya memberikan lebih banyak susu untuk anak-anak perempuannya yang akan mempercepat perkembangannya dan memungkinkan mereka mulai berkembang biak di usia dini," kata Hinde.
Berbeda dengan lelaki (jantan) yang tak perlu mencapai kematangan seksual secepat perempuan.
Dr Hinde juga mengatakan, monyet jantan dan betina menanggapi hormon stres kortisol dengan cara yang berbeda. Dan ini bekerja pada bayi manusia. Menurutnya dalam pertemuan ilmu pengetahuan tahunan American Association for the Advancement bayi perempuan, tapi tidak pada laki-laki, akan lebih tersinggung jika susu ibunya mengandung kortisol dalam jumlah tinggi.
Namun, dalam penelitian tikus hal tersebut memiliki manfaat jangka panjang. Hewan sebenarnya lebih baik mengatasi situasi stres dibanding yang lain.
Penelitian juga menunjukkan kualitas ASI bervariasi dari wanita satu ke wanita lainnya, dengan jumlah vitamin, mineral, gula, lemak, dan nutrisi lainnya yang berbeda.
(Mel/Igw)