Orang-orang yang tinggal di iklim dingin mudah obesitas (kegemukan), Masa sih?. Kondisi tubuh di iklim dingin membuat bakteri usus meningkat dan terkait sekali dengan munculnya obesitas. Demikian setidaknya catatan yang tertulis dalam Biology Letters Royal Society Journal.
"Manusia memiliki usus penuh bakteri untuk membantu mencerna makanan dan studi terakhir telah mengaitkan peningkatan proporsi bakteri dari kelompok Firmicutes obesitas dan penurunan proporsi dari kelompok Bacteroidetes," kata Kandidat Doktor bidang Biologi Integratif dari Universitas California, Barkeley, Taichi Suzuki.
Menurut Suzuki orang yang telah terbiasa hidup di iklim dingin maka akan mudah menyesuaikan massa tubuhnya. "Apa yang saya temukan adalah populasi manusia yang tinggal di daerah dingin memiliki komposisi mikroba yang terkait dengan obesitas," kata Suzuki dikutip dari Redorbit, Senin (17/2/2014).
Suzuki mempelajari mikroba usus tikus dari Amerika Utara dan Selatan untuk mengkonfirmasi korelasi ini dan mengatakan pola yang sama ditemukan juga pada manusia.
"Tikus yang tinggal di tempat dingin lebih berat dan memiliki mikroba obesitas dan ini juga terjadi pada manusia," jelas Suzuki. Selanjutnya Suzuki berencana untuk melakukan transplantasi mikroba dari tikus yang tinggal di daerah dingin dan yang berada di suhu tidak dingin untuk melihat korelasi lebih rinci tentang obesitas.
Suzuki mengatakan bahwa temuan ini tentu sangat membantu perusahaan farmasi mengembangkan obat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan orang yang obesitas.
(Mia/Abd)
"Manusia memiliki usus penuh bakteri untuk membantu mencerna makanan dan studi terakhir telah mengaitkan peningkatan proporsi bakteri dari kelompok Firmicutes obesitas dan penurunan proporsi dari kelompok Bacteroidetes," kata Kandidat Doktor bidang Biologi Integratif dari Universitas California, Barkeley, Taichi Suzuki.
Menurut Suzuki orang yang telah terbiasa hidup di iklim dingin maka akan mudah menyesuaikan massa tubuhnya. "Apa yang saya temukan adalah populasi manusia yang tinggal di daerah dingin memiliki komposisi mikroba yang terkait dengan obesitas," kata Suzuki dikutip dari Redorbit, Senin (17/2/2014).
Suzuki mempelajari mikroba usus tikus dari Amerika Utara dan Selatan untuk mengkonfirmasi korelasi ini dan mengatakan pola yang sama ditemukan juga pada manusia.
"Tikus yang tinggal di tempat dingin lebih berat dan memiliki mikroba obesitas dan ini juga terjadi pada manusia," jelas Suzuki. Selanjutnya Suzuki berencana untuk melakukan transplantasi mikroba dari tikus yang tinggal di daerah dingin dan yang berada di suhu tidak dingin untuk melihat korelasi lebih rinci tentang obesitas.
Suzuki mengatakan bahwa temuan ini tentu sangat membantu perusahaan farmasi mengembangkan obat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan orang yang obesitas.
(Mia/Abd)