Minat baca masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Karena itulah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengaku kesulitan untuk meningkatkannya. Dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) diharapkan bisa membantu menumbuhkan keinginan membaca.
"Ini yang menjadi tantangan terbesar kami, lewat program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di ruang publik dapat membantu meningkatkan minat membaca masyarakat Indonesia," kata Staf Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dirjen Paudni Kemendikbud, Asmawi, ditulis Rabu (19/2/2014).
Asmawi yag ditemui dalam acara peresmian TBM di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, program ini diharapakan mendapatkan dukungan dari banyak pihak.
"Bukan hanya pemerintah saja yang menjalani program ini, kami butuh dukungan dari masyarakat, penggiat, Lembaga Sarana Masyarakat (LSM), komunitas atau siapa pun yang ingin membantu mengembangkan program TBM ini," kata Asmawi.
Tantangan terbesar itu juga dialami Presenter, Andy Flores Noya selaku Duta Baca Indonesia.
"Meningkatkan minat membaca masyarakat itu yang sulit, sehingga kami terus berupaya agar mereka mau membaca. Saya sangat mendukung sekali program ini, namun jangan hanya buku karena dikhawatirkan hanya menjadi pajangan saja," kata Pria Kelahiran 1960 ini.
Menurut Andy, TBM perlu lebih dikembangkan dengan menambahkan kegiatan yang dapat menarik masyarakat untuk datang.
"Walaupun ada di ruang publik namun bisa jadi tidak didatangi karena kurang menarik. Perlu ditambahkan misalnya kegiatan mendongeng atau apapun yang positif, karena masih banyak masyarakat yang lebih muda menerima informasi berbentuk audio. Setelah mereka tertarik datang maka mulai melirik dan membaca buku," kata Pria yang sudah dua tahun menjadi Duta Baca Indonesia ini.
Sudah Ada 6.000 Taman Bacaan Masyarakat
"Ini yang menjadi tantangan terbesar kami, lewat program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di ruang publik dapat membantu meningkatkan minat membaca masyarakat Indonesia," kata Staf Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dirjen Paudni Kemendikbud, Asmawi, ditulis Rabu (19/2/2014).
Asmawi yag ditemui dalam acara peresmian TBM di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, program ini diharapakan mendapatkan dukungan dari banyak pihak.
"Bukan hanya pemerintah saja yang menjalani program ini, kami butuh dukungan dari masyarakat, penggiat, Lembaga Sarana Masyarakat (LSM), komunitas atau siapa pun yang ingin membantu mengembangkan program TBM ini," kata Asmawi.
Tantangan terbesar itu juga dialami Presenter, Andy Flores Noya selaku Duta Baca Indonesia.
"Meningkatkan minat membaca masyarakat itu yang sulit, sehingga kami terus berupaya agar mereka mau membaca. Saya sangat mendukung sekali program ini, namun jangan hanya buku karena dikhawatirkan hanya menjadi pajangan saja," kata Pria Kelahiran 1960 ini.
Menurut Andy, TBM perlu lebih dikembangkan dengan menambahkan kegiatan yang dapat menarik masyarakat untuk datang.
"Walaupun ada di ruang publik namun bisa jadi tidak didatangi karena kurang menarik. Perlu ditambahkan misalnya kegiatan mendongeng atau apapun yang positif, karena masih banyak masyarakat yang lebih muda menerima informasi berbentuk audio. Setelah mereka tertarik datang maka mulai melirik dan membaca buku," kata Pria yang sudah dua tahun menjadi Duta Baca Indonesia ini.
Sudah Ada 6.000 Taman Bacaan Masyarakat
2 dari 2 halaman
Asmawi menjelaskan, Taman Bacaan Masyarakat merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan minat membaca masyarakat dan mencerdaskan bangsa. Program ini sudah lama dijalankan dan ada ribuan TBM yang berdiri di seluruh Indonesia.
"Program ini untuk meningkatkan minat membaca seluruh masyarakat untuk itu disediakan di ruang publik agar mudah di aksesnya. Di seluruh Indonesia jumlahnya sudah ada 6.000 TBM ada di terminal, pasar, rumah sakit dan ruang publik lainnya," kata Asmawi.
Asmawi juga mengatakan siapa pun bisa mengajukan proposal untuk mendapatkan dukungan dari Kemendikbud mendirikan TBM.
"Kami mengajak penggiat atau komunitas membaca untuk menjalani program ini. Nanti di website Kemendikbud ada prosedurnya bagaimana cara mengajukan proposal mendirikan TBM di ruang publik," kata Asmawi.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan minat membaca masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Semoga program ini berjalan lancar sehingga masyarakat semakin tertarik untuk meningkatkan minat membacanya. Buki adalah jendela dunia sehingga dapat memberikan segala macam informasi," kata Asmawi.
(Mia/Mel)
Advertisement