Kondisi sampah di Indonesia cukup memprihatinkan, terlebih di Jakarta. Kondisi sampah di Jakarta saat ini mencapai 6.700 ton per hari, dengan jumlah penduduk sesuai data BPS 2009 sekitar 9.223 juta jiwa.
Menurut Ketua Jakarta Aksi Lingkungan Indah (Jali Two) Prakoso, berat siampah-sampah tersebut sama dengan mengumpulkan 2.000 gajah di Tempat Pemungutan Akhir (TPA) per harinya.
"Jika diasumsikan berat satu ekor gajah dewasa 3 sampai 4 ton, maka setiap harinya ada 2.000 ekor gajah di TPA per hari," kata Prakoso mengibaratkan dalam acara `Kementerian Lingkungan Hidup Media Briefing` di Ruang Kalpataru Gedung B KLH, Kebon Nanas, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Dalam hitungan kasar, kata Prakoso, rata-rata setiap orang akan menghasilkan sampah 1 kilogram per hari, terdiri dari 17 persen sampah plastik. "Organik adalah sampah terbanyak, yaitu sebesar 67 persen. Sedangkan sampah an-organik sebesar 32,8 persen dan 0,2 persen lainnya," kata dia menambahkan.
Untuk itu, Prakoso yang kini mencetuskan bank sampah bagi masyarakat di sekitar Jakarta Timur mengatakan, untuk mengurangi sampah ini, ada baiknya si pemilik sampah untuk memilah sampah-sampah mana saja yang memang layak untuk dibuang, dan mana pula sampah yang masih bisa diproses menjadi sesuatu yang bermanfaat.
"Keuntungan memilih sampah adalah sebanyak 67 persen sampah organik bisa dibuat kompos. Sedangkan sebanyak 32,8 persen sampah anorganik dapat dijadikan 3R (reduce, reuse, dan recycle). Dengan begitu, selain mengurangi timbunan sampah, dapat juga memperoleh penghasilan tambahan," kata Prakoso menerangkan.
(Adt/Abd)
Menurut Ketua Jakarta Aksi Lingkungan Indah (Jali Two) Prakoso, berat siampah-sampah tersebut sama dengan mengumpulkan 2.000 gajah di Tempat Pemungutan Akhir (TPA) per harinya.
"Jika diasumsikan berat satu ekor gajah dewasa 3 sampai 4 ton, maka setiap harinya ada 2.000 ekor gajah di TPA per hari," kata Prakoso mengibaratkan dalam acara `Kementerian Lingkungan Hidup Media Briefing` di Ruang Kalpataru Gedung B KLH, Kebon Nanas, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Dalam hitungan kasar, kata Prakoso, rata-rata setiap orang akan menghasilkan sampah 1 kilogram per hari, terdiri dari 17 persen sampah plastik. "Organik adalah sampah terbanyak, yaitu sebesar 67 persen. Sedangkan sampah an-organik sebesar 32,8 persen dan 0,2 persen lainnya," kata dia menambahkan.
Untuk itu, Prakoso yang kini mencetuskan bank sampah bagi masyarakat di sekitar Jakarta Timur mengatakan, untuk mengurangi sampah ini, ada baiknya si pemilik sampah untuk memilah sampah-sampah mana saja yang memang layak untuk dibuang, dan mana pula sampah yang masih bisa diproses menjadi sesuatu yang bermanfaat.
"Keuntungan memilih sampah adalah sebanyak 67 persen sampah organik bisa dibuat kompos. Sedangkan sebanyak 32,8 persen sampah anorganik dapat dijadikan 3R (reduce, reuse, dan recycle). Dengan begitu, selain mengurangi timbunan sampah, dapat juga memperoleh penghasilan tambahan," kata Prakoso menerangkan.
(Adt/Abd)