Sukses

Masih Ada Orang Kaya Belum Paham Rumah Higienis

Rumah yang bersih belum tentu bebas dari kuman, masih banyak yang masyarakat yang belum paham tentang itu.

Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami rumah yang higienis. Demikian dikatakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Amaranila Lalita Drijono, SpKK yang juga penggagas komunitas Bersih Nyok!.

"Tidak hanya kelas menengah ke bawah, tetapi juga yang menengah ke atas. Mereka sering membagi dapur menjadi dapur kotor dan bersih, bersih untuk majikan dan dapur kotor untuk pembantu. Ini padahal salah," kata dr. Amaranila saat dihubungi Tim Health Liputan6.com, Kamis (20/2/2014).

Menurutnya tidak perlu ada pembagian seperti itu. Ruangan yang banyak aktivitasnya justru harus bersih. "Kan pembantu yang banyak melakukan aktivitas memasak atau mengolah bahan makanan, nah ini yang harusnya lebih dijaga kebersihan dan higienisnya. Karena dasarnya kan dari sana, bukan hanya mementingkan dapur bersih saja," katanya.

Hal yang sama juga pernah dipaparkan Brand Manager Wipol, Asep Haekal dalam acara gerakan aksi anti kuman. "Ternyata banyak masyarakat yang belum paham bahwa rumah yang bersih saja tidaklah cukup. Tapi juga harus higienis dengan dibersihkan menggunakan desinfektan. Selain itu mereka juga masih banyak yang belum paham, misalnya menyimpan kain pel itu menghadap ke atas yang benar," kata Asep Haekal.

Menurut Haekal, banyak masyarakat yang menganggap kalau rumah yang bersih itu sudah pasti aman dari kuman. "Padahal walau sudah terlihat bersih, rumah tersebut belum tentu higienis. Sebab ukuran kuman sangat sulit dilihat dengan kasat mata. Karena itu diperlukan desinfektan yang dapat membunuh kuman, bakteri berbahaya, virus, serta jamur,” katanya.

(Mia/Abd)