Sukses

Punya Pacar Keren, Tapi Kok Nyampah!

Menurut komunitas bersih nyok! jargon seperti jagalah kebersihan sudah tidak mempan lagi di masyarakat.

Punya pacar keren tapi kok nyampah? Kalimat berikut merupakan salah satu sindiran untuk masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan.

Masalah sampah di kota-kota besar sepertinya masih menjadi hal yang perlu perhatian khusus. Sebuah komunitas yang digagas Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Amaranila Lalita Drijono, SpKK dan rekannya Amelia Salim Setiawan bernama Bersih Nyok! menyerukan kalimat menarik itu.

"Sekarang jargon seperti jangan buang sampah sembarangan itu sudah tidak lagi mempan, mereka baca tetapi tidak dilakukan. Perlu lebih banyak sign atau ajakan yang lebih kreatif dan menarik agar langsung nyantol ke otak dan dilakukan," kata dr. Amaranila, ditulis Jumat (21/2/2014).

Komunitas yang berdiri 23 Juni 2013 ini terbentuk atas dasar masih banyaknya masalah kebersihan khususnya sampah di kota-kota besar."Padahal pemerintah itu sudah dibantu komunitas-komunitas yang peduli akan kebersihan. Mereka sudah keren melakukan banyak aksi dan edukasi tapi sekarang pertanyaan kenapa masalah kebersihan belum juga teratasi?, ini berarti ada yang salah," kata dr. Amaranila.

Menurutnya pola pikir masyarakat yang harus diubah. "Mengubah pola pikir butuh kesabaran, mindset mereka yang perlu diubah. Percuma kalau sudah aksi dan edukasi tapi masyarakatnya maaih juga belum menerapkan perilaku hidup bersih da sehat," ujar dr. Amaranila.

Bersama gerakan komunitas Bersih Nyok! Ini Amaranila dan rekan-rekannya mencoba mencari solusi. Bersih Nyok! memiliki visi mengubah perilaku dan pola pikir warga Jakarta untuk selalu sadar dan menjaga kebersihan diri, lingkungan rumah dan lingkungan Jakarta.

"Kami mengajak masyarakat dan relawan di komunitas ini bukan hanya aksi tapi edukasi yang membuat mereka meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dan hidup bersih. Kami fokus bukan pada aksi bersih-bersihnya tetapi lebih ke ajakan," kata dr. Amaranila.

Di Bersih Nyok! seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang dan profesi bersinergi untuk mewujudkan Jakarta yang bersih, nyaman, dan sehat.

Beberapa di antaranya ada yang berprofesi sebagai CEO perusahaan besar, pekerja bank, sutradara, desainer mode, guru besar, pegiat media dan seni, hingga praktisi hukum dan ekonomi.

"Memanfaatkan sinergi tersebut, Bersih Nyok melakukan kampanye-kampanye kreatif yang diharapkan dapat menggugah hati masyarakat dan mengubah pola pikir mereka sehingga terjadi apa yang disebut Amaranila sebagai "mindset revolution"," kata Amelia.

Kemudian kalimat-kalimat yang menggigit itu pun tercipta. "Ide ini berangkat dari mubazirnya slogan-slogan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat misalnya

"hidup bersih adalah sebagian daripada iman". Kenyataan yang terjadi di lapangan adalah usai seremoni keagamaan sampah bertebaran di mana-mana. Ini bukti pesan tidak tersampaikan dengan baik," kata Amelia.

Menurut Amelia, bersih nyok! Banyak melibatkan generasi muda. "Anak-anak atau generasi muda biasanya lebih mudah untuk mempengaruhi banyak orang. Misalnya anak kecilada di komunitas kamu bilang 'bu tasnya keren tapi kok nyampah', profile picturenya keren tapi kok nyampah. Nah dengan seperti ini kan banyak yang malu dan tergugah untuk lebih meningkatkan kesadaran mereka untuk hidup beraih dan sehat," kata Amel.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini