Gerak gerik dan tawa riang sebuah keluarga menjadi pemandangan yang menarik untuk disimak. Banyak cara untuk menggambarkan keceriaan dan kesedihan semua personil keluarga. Salah satunya dengan kamera, seperti yang dilakukan Alan Laboile.
Ayah dari enam orang anak ini menunjukan rasa kasih sayang mendalamnya kepada keluarga dengan fotografi. "Saya seorang ayah dari enam . Melalui karya fotografi saya mendokumentasikan kehidupan keluarga saya yang hidup di ujung dunia, intemporality dan universalitas masa kanak-kanak pun bertemu di sana," kata Alan dikutip dari situsnya Lensculture, Jumat (21/2/2014).
Ayah dari enam orang anak ini menunjukan rasa kasih sayang mendalamnya kepada keluarga dengan fotografi. "Saya seorang ayah dari enam . Melalui karya fotografi saya mendokumentasikan kehidupan keluarga saya yang hidup di ujung dunia, intemporality dan universalitas masa kanak-kanak pun bertemu di sana," kata Alan dikutip dari situsnya Lensculture, Jumat (21/2/2014).
2 dari 4 halaman
Kepolosan Enam Orang Anak Menjadi Potret Sederhana nan Cantik
Semua potret yang ditangkapnya lewat lensa kamera terlihat sangat cantik dan hidup. Muka polos dan tingkah laku yang seadanya dari keenam anaknya membuat potret sederhana itu menjadi warisan hidup yang begitu indah untuk Alan.
Dalam foto-foto hasil jepretannya, Alan menggambarkan bagaimana anak-anak bermain, tertawa bersama, saling mengasihi dan menyayangi serta saling melindungi sebagai keluarga.
Kesedihan pun digambarkan dengan salah satu anaknya yang dengan kesedihan dan air mata yang berlinang bersandar pada pundak. Kedekatan keluarga Alan pun diperlihatkan dari beberapa potret seperti sang kakak yang menyelimuti adik dan mendekapnya.
Advertisement
3 dari 4 halaman
Potret Keluarga Menjadi Warisan Hidup untuk Alan Laboile
Â
"Hari ke hari saya membuat album keluarga yang merupakan warisan yang akan saya berikan kepada mereka. Pekerjaan saya mencerminkan cara hidup kita, berputar di sekitar masa kecil mereka. Foto-foto saya akan menjadi kesaksian itu. Dengan cara pendekatan saya dapat dianggap mirip dengan salah satu dari etnolog," kata Pria Kelahiran Bordeaux, Prancis 1 Mei 1968 ini.
Alan mempersilakan banyak orang untuk menikmati hasil karyanya lewat blog lensculture.com/alain-laboile. Semua orang yang melihatnya seakan terbawa ke dunia Alan, sederhana namun begitu indah. Selain itu Alan juga mengajak banyak orang kembali ke masa kanak-kanak yang begitu menyenangkan, tertawa lepas tanpa beban.
"Meskipun ini sangat pribadi tetapi bisa diakses. Semua orang bisa menikmati dan memasuki dunia saya. merefleksikan masa kecil mereka sendiri. Internet menjadi sarana komunikasi saya," kata Fotografer ini.
4 dari 4 halaman
Menjadikan Keluarga sebagai Subjek Realitas Kehidupan
Tahun 2004 menjadi saksi sejarahnya memulai hobinya memotret. Dalam blog tersebut dijelaskan pada tahun itu, saat harus mengumpulkan portofolio karyanya sebagai pematung, Alan memperoleh kamera, kemudian mengembangkan kecintaannya pada fotografi.
Kemudian Alan pun menunjuk keluarga menjadi subjek utama, baik dalam penggambaran realistis dari gaya hidup atipikal mereka dalam album "La Famille". Selain album tersebut masih ada lagi album hasil jepretannya yaitu "Réflexion autour du bassin". Karya Alain Laboile ini telah dipamerkan di seluruh dunia dan dia pun akan menerbitkan sebuah buku. (Mia/Igw)
Advertisement