Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa bahwa bumi sekarang ini sudah semakin tua? Pemicunya juga tidak jauh-jauh dari ulah manusia. Sampah adalah salah satu penyebab dari rusaknya lingkungan, terutama sampah plastik.
Peringatan tentang bahaya sampah plastik sebenarnya sudah ada sejak awal 1970-an. Sayangnya, pesan ini hanya memicu segelintir reaksi dari komunitas ilmiah.
Advertisement
Baca Juga
Seiring pertumbuhan populasi dunia, plastik makin besar-besaran diproduksi dengan berbagai variannya. Plastik menjadi persoalan serius di dunia sekarang ini. Inilah yang mendorong seorang nenek berusia 70 tahun untuk mengurangi pencemaran lingkungan oleh plastik.
Kisahnya bermula saat nenek bernama Pat Smith asal Inggris ini, menonton sebuah film dokumenter tentang sampah plastik dan dia merasa sangat sedih. Setelah menonton film dokumenter itu, dia tak bisa tidur semalaman hingga keesokan paginya memutuskan melakukan perubahan.
Melakukan Perubahan dari Diri Sendiri
Setelah tidak bisa tidur semalaman akibat film dokumenter. Pat tersadar bahwa pantai-pantai di sekitarnya sangat kotor. Mengetahui betapa pantai-pantai itu tercemar oleh limbah plastik, ia bertekad untuk membuat kontribusi besar dengan dimulai dari dirinya sendiri.
Pat menetapkan tantangan untuk dirinya sendiri pada tahun 2018, di mana dia akan membersihkan satu pantai setiap minggu. Orang-orang dari kampung halamannya, Cornwall mendukung penuh rencananya untuk membersihkan pantai dan ikut membantu. Bersama para sukarelawan dan cucu-cucu nya, Pat Smith berhasil membersihkan 52 pantai di tahun 2018, seperti yang Liputan6.com lansir dari Goods Times, Sabtu (30/3/2019).
Namun perjuangannya tak berhenti sampai di situ. Pat tetap berkomitmen untuk melanjutkan aksinya agar bumi menjadi tempat yang lebih layak.
Nenek ini selain membersihkan pantai juga meluncurkan sebuah kampanye yang disebut ‘The Final Straw’. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran orang-orang tentang bahayanya sampah sedotan plastik. Ia juga ingin membuat kotanya Cornwall, juga seluruh dunia bebas dari sampah sedotan plastik.
Advertisement
Alasan Pat Smith Membuat ‘The Final Straw’
Â
Alasan di balik Pat Smith membuat kampanye ‘The Final Straw’ karena sedotan adalah salah satu plastik sekali pakai yang jumlahnya sangat banyak di bumi. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa sampah plastik akan berakhir di laut juga.
Akibatnya, sedotan plastik tadi bisa merusak bahkan membunuh kehidupan di laut. Dan untuk bisa terurai, sedotan plastik membutuhkan waktu yang jauh lebih panjang ketimbang umur hidup rata-rata manusia di bumi. Inilah yang membuat nenek Pat Smith tergerak untuk mengkampanyekan gerakan ‘The Final Straw’.
Bayangkan sedotan itu menyumbat sistem pengairan, membuat kumuh, bermuara ke sungai dan laut yang berdampak bagi terganggunya habitat di sana. Begitupula sebaliknya, satu kebiasaan positif yang kita lakukan, berdampak besar bagi lingkungan. Seperti yang dicontohkan oleh Pat Smith.
Berharap Orang-orang Menjadi Lebih Sadar
Â
Mungkin cukup sulit untuk mengikuti jejak Pat Smith untuk membersihkan pantai setiap minggu. Tetapi kamu tentu dapat membantu membuat perubahan dengan tidak menggunakan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan saat berada di depan umum.
Hal-hal negatif yang kamu anggap kecil, namun jika dilakukan terus menerus maka itu akan jadi masalah besar. Misalnya, saat kamu memilih membuang sampah sembarangan dan terus berulang setiap hari, dan orang lain mempunyai pikiran yang sama, maka itu akan jadi masalah besar bagi bumi.
Advertisement