Liputan6.com, Jakarta Sekolah merupakan jenjang yang wajib diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia. Dengan sekolah, anak-anak bisa mendapatkat ilmu pengetahuan. Dengan pengetahuannya yang luas akan membuat anak berguna di masa yang akan datang.
Baca Juga
Advertisement
Bekal yang diberikan sekolah akan sangat penting dalam menentukan masa depan seorang anak. Di Indonesia diwajibkan sekolah selama 9 tahun. 9 Tahun itu yakni 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP. Setelah SMP juga disarankan untuk melanjutkan ke SMA atau SMK sesuai minat dan bakat.
Melihat pentingnya sekolah demi masa depan, membuat anak laki-laki bernama Marianta berjuang. Berjuang di sini maksudnya ialah untuk bersekolah, Marianta perlu lakukan banyak pengorbanan. Pengorbanan tersebut dikarenakan letak rumah Marianta yang jauh dari sekolah.
Seperti Liputan6.com kutip dari akun Twitter @DiajengLrst, diberitakan tentang kisah Marianta berjuang untuk sekolah, Selasa (2/04/2019).
Kisah Perjuangan Marianta
Indonesia kembali dihebohkan dengan kisah haru seorang pelajar yang berjuang untuk menuntut ilmu di sekolah. Perjuangan tersebut dirasakan oleh pelajar bernama Marianta.
Marianta merupakan murid kelas 6 Sekolah Dasar. Marianta sekolah di SD 6 Bunutan, Karangasem, Bali.
Marianta tidak mengeluh untuk bersekolah walaupun jarak rumahnya ke SD 6 Bunutan sangat jauh. Biasanya waktu yang dihabiskan Marianta untuk pergi ke sekolah adalah 5 jam.
5 Jam tersebut ditempuh sangat berat dengan melewati perbukitan yang tentunya menguras fisik bagi siapa saja yang melewatinya. Meski aral rintangan menuju sekolah sangat berat, Marianta tidak pernah mengeluh. Maranta tetap berjalan kaki selama 5 jam berjalan melewati perbukitan.
Namun, perjalanan akan terasa sangat berat ketika musim hujan tiba. Ya, hal itu dikarenkan tanah yang dilewatinya berlumpur. Mau tidak mau, Marianta harus melewati lumpur tersebut. Biasanya ketika sampai ke sekolah, seragam Marianta sudah kotor karena lumpur.
Perjuangan Marianta kini teruji kembali, setelah Senin (1/04/2019) ada ujian pemantapan jelas Ujian Nasional Sekolah Dasar. Tidak ingin terlambat, Marianta memilih menginap di rumah temannya untuk mempersingkat jarak tempuh ke sekolahnya menjadi 3 jam.
Marianta akan berangkat sekolah bersama 2 temannya. Merasa tidak ingin membebani temannya yang sama-sama tidak mampu, Marianta membawa bekal berupa jagung. Jagung itu akan dimasak untuk dimakan, sementara sisa jagung untuk lauk.
Advertisement
Apresiasi Guru Terhadap Perjuangan Marianta
Bukanlah hal yang mudah menjalani hidup seperti Marianta. Berjalan selama 5 jam tiap hari untuk ke sekolah. Belum lagi jalanan yang dilalui Marianta tidaklah semulus jalanan kota. Naik turun perbukitan harus dilalui Marianta untuk pergi ke sekolah.
Perjuangan berat Marianta ternyata diapresiasi oleh guru tempat Marianta bersekolah. Selain akan diberikan bantuan, Marianta juga akan dibuatkan film tentang perjuangan sekolah. Film ini sebagai wujud apresiasi Marianta dan juga sebagai film inspirasi agar semangat sekolah tetap terjaga di kalangan anak Indonesia.
Respon Warganet
Melihat perjuangan berat Marianta untuk sekolah, membuat warganet banyak merespons. Respons warganet dituangkan dalam bentuk komentar. Berikut komentar warganet tentang perjuangan Marianta dirangkum sebagai berikut.
"Yang seperti ini bisa auto lulus aja nggak sih? :') Semangat!" tulis akun @Jevianaaaa
"Ya Allah, tertampar aku tuh" tulis akun @Baknuuun_
"Kebaikan dan kesuksesan semoga menyertai Marianta dan teman temannya. Amiin" tulis akun @awkardun
Itulah komentar warganet menanggapi perjuangan Marianta untuk sekolah. Semoga ada solusi untuk Marianta dan apa yang telah diperjuangan Marianta semoga terbalas dikemudian hari nanti.
Advertisement