Liputan6.com, Jakarta Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah, yaitu kalender Islam. Bulan Rajab menandakan telah dekatnya bulan Ramadhan, dimana setelah bulan rajab, tinggal sebulan lagi akan datang bulan ramadhan, yaitu ditengahi oleh bulan sya’ban sebelumnya.
Bulan Rajab ini merupakan salah satu dari 4 bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Banyak amalan yang dapat kamu lakukan di bulan rajab ini, salah satunya adalah puasa. Di bulan rajab ini, kamu bisa melaksanakan puasa, yang merupakan puasa sunnah.
Advertisement
Baca Juga
Pada tanggal 27 Rajab, semua orang Islam mengetahui bahwa terjadi perjalanan yang luar biasa, yang dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah melaksanakan Sholat 5 waktu bagi umatnya, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj.
Oleh karena itu penting buat umat muslim untuk mengetahui amalan puasa di bulan rajab ini dan niat puasa 27 rajab seperti Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (4/4/2019).
Niat Puasa di Bulan Rajab
Untuk melakukan puasa sunnah di bulan rajab ini, harus didahului dengan niat berpuasa:
“Nawaitu shouma ghodin ‘an ada’i sunnati rajaba lillahi ta’ala”
Yang artinya, “Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT”
Advertisement
Keutamaan Berpuasa di Bulan Rajab
Saking beruntungnya orang-orang yang berpuasa di bulan rajab ini, terdapat sebuah riwayat dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Barangsiapa yang berpuasa 3 hari di bulan rajab, maka ia bagaikan melaksanakan puasa setahun, bila ia berpuasa 7 hari, maka ditutuplah untuknya pintu pintu neraka jahannam, bila berpuasa 8 hari, maka dibukakan 8 pintu surga untuknya, dan bila ia berpuasa selama 10 hari, maka Allah SWT akan mengabulkan semua permintaannya."
Bulan Rajab adalah Salah Satu Bulan Haram
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bulan rajab merupakan salah satu bulan haram, atau bulan yang diagungkan dan dimuliakan oleh Allah SWT. Diantara bulan bulan haram tersebut adalah Bulan Rajab, Bulan Dzulqaidah, Bulan Dzulhijjah dan Bulan Muharram.
Bulan-bulan ini dinamakan bulan haram dikarenakan oleh dua hal, yaitu karena pada bulan bulan ini diharamkan untuk berperang, kecuali musuh yang memulai perang tersebut, dan sebagai penghormatan. Maksudnya sebagai penghormatan, jika ada perbuatan haram yang dilanggar, maka pada bulan bulan ini bobot dosanya lebih berat daripada bulan bulan lainnya.
Oleh karena itu, Allah SWT memperingatkan umat mulsim agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat pada bulan bulan ini.
Advertisement
Perbedaan Pendapat Terkait Puasa Rajab
Sebenarnya ada beberapa perbedaan pendapat terkait dengan puasa Rajab ini. Diantaranya Mazhab Malikiyyah memiliki pendapat bahwa melakukan puasa di bulan rajab ini adalah salah satu puasa yang hukumnya sunnah. Sama dengan mazhab Malikiyyah, mahzab Hanafiyyah juga menyatakan bahwa puasa Rajab hukmnya adalah sunnah.
Mazhab Syafi’iyyah juga menyatakan bahwa puasa Rajab adalah disunnahkan berdasarkan hukum qiyas serta ibarat yang diambil dari keterangan Al-Quran dan Hadits. Sedangkan mazhab Hanabilah memiliki pendapat yang sedikit berbeda bahwa puasa Rajab secara keseluruhan (satu bulan penuh) adalah makruh meskipun terdapat pendapat lain yang menyatakan sebaliknya. Apabila menyela-nyelainya dengan tidak berpuasa satu hari maka hukum kemakruhannya akan hilang.
Dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya di Surga ada suatu sungai bernama ‘rajab’ warnanya lebih putih dari susu, rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa sehari dalam bulan Rajab, maka akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu.”