Liputan6.com, Jakarta Penyebab sesak nafas yang paling umum terjadi diakibatkan karena gangguan fungsi paru atau jantung. Namun tidak menutup kemungkinan, jika gejala ini muncul karena masalah kesehatan lainnya ataupun akibat penggunaan obat-obatan tertentu.
Sesak nafas merupakan penyakit yang berkaitan erat dengan sistem pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan atau adanya peradangan.
Sesak nafas merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang secara tiba-tiba. Namun umumnya, penyakit ini biasa menyerang saat udara sedang dingin. Banyak yang menganggap remeh pada penyakit ini. Padahal apabila penyebab sesak nafas ini tidak ditangani dengan baik, bisa menjadi semakin parah bahkan menyebabkan kematian.
Advertisement
Mengenal Sekilas Tentang Sesak Nafas
Sesak nafas merupakan kondisi di mana Anda kesulitan dalam bernapas atau tidak cukup mendapatkan asupan udara. Kondisi sakit ini dapat muncul dalam dua bentuk, yaitu kronis dan akut. Keduanya dibedakan berdasarkan durasi dan tingkat keparahan gejala yang muncul.
Pada sesak nafas akut akan terjadi secara tiba-tiba dan bisa langsung parah. Sementara kondisi sesak nafas kronis akan muncul perlahan dan bertahap, bahkan memakan waktu yang cukup lama. Ada beberapa penyebab sesak nafas yang biasanya menyerang secara tiba-tiba ini.
Berikut penyebab sesak nafas yang paling sering terjadi dan harus Anda waspadai. Telah dirangkum dari berbagai sumber, berikut Liputan6.com, Senin (8/4/2019) telah mengulas beberapa penyebab sesak nafas akut atau datang secara tiba-tiba yang perlu Anda waspadai.
Advertisement
Asma Hingga Kelebihan Cairan di Sekitar Jantung
Asma
Penyebab sesak nafas yang munculnya secara tiba-tiba atau akut biasa disebabkan oleh peradangan dalam saluran udara. Peradangan ini mengakibatkan bronkus menjadi bengkak, menyempit, dan terus memproduksi lendir berlebihan. Hal ini mengakibatkan Anda sering merasa sesak nafas atau sulit bernafas lega.
Keracunan Karbon Monoksida
Penyebab sesak nafas lainnya adalah karena Anda menghirup terlalu banyak karbon monoksida. Zat ini tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengiritasi kulit dan mata, namun sangat berbahaya jika terllau banyak mengendap di dalam tubuh. Gas ini sangat beracun dan mudah terbakar. Gas ini biasanya berasal dari pembakaran minyak, bensin, bahan bakar padat atau kayu.
Setelah terhirup, karbon monoksida dapat terikat erat dalam hemoglobin darah 200 kali lebih kuat dibandingkan ikatan oksigen. Gas karbon monoksida akan ikut mengalir bersama darah ke seluruh tubuh, sehingga akan menyebabkan kerusakan sel dan jaringan karena kekurangan oksigen. Akibatnya, Anda akan mengalami berbagai gejala seperti sesak napas, nyeri dada, pusing, mual dan muntah.
Kelebihan cairan di sekitar jantung
Kondisi darurat medis ini terjadi ketika darah atau cairan memenuhi ruang antara selaput tipis yang membungkus jantung dan otot jantung. Kondisi ini memberikan tekanan yang sangat kuat pada jantung sehingga mengganggu fungsi jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Kurangnya pasokan darah ke jantung dan seluruh tubuh dapat menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, nafas pendek, sakit pada dada (terutama pada bagian kiri dada), serta dada terasa penuh dan tertekan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan syok, gagal jantung, kegagalan fungsi organ lainnya, bahkan kematian.
Hernia Hiatal Hingga Tekanan Darah Rendah
Hernia Hiatal
Hernia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagian dalam tubuh yang menonjol keluar dari tempatnya. Sedangkan hernia hiatal merupakan kondisi yang menyebabkan bagian atas perut menonjol hingga ke bagian pembukaan diafragma, otot pemisah perut dengan dada. Otot ini membantu agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan.
Jika Anda memiliki hernia hiatal, maka asam lambung jadi lebih mudah naik. Naiknya asam lambung ke kerongkongan disebut dengan gastroesophageal reflux disease. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi pada perut dan tenggorokan. Akibatnya, Anda mungkin seringkali mengalami dada terasa panas, sulit bernapas atau sesak nafas, sakit di area dada atau perut, sulit menelan, dan lain sebagainya.
Gagal jantung
Gagal jantung merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan jantung yang tidak bisa berfungsi dengan baik dan tidak memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien. Kondisi ini disebabkan karena adanya penyempitan atau penyumbatan yang terjadi pada pembuluh arteri koroner.
Menyempitnya pembuluh darah ini menyebabkan aliran darah yang membawa oksigen jadi terhambat. Akibatnya, jaringan tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup sehingga menimbulkan beberapa gejala seperti sesak napas, kelelahan, tidak fokus, hingga penumpukan cairan di dalam organ.
Tekanan darah rendah
Hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah pada arteri sangat rendah sehingga darah tidak dapat mengantarkan cukup oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh. Aliran darah yang tersumbat membuat oksigen tidak dapat dialirkan ke seluruh tubuh.
Hal ini yang kemudian menimbulkan gejala sesak napas.Hipotensi biasanya didiagnosis ketika tekanan darah mencapai 90/60 atau kurang, dan diikuti beberapa gejala yakni pusing, dehidrasi, sulit berkonsentrasi, mual, kulit dingin dan lembap, napas pendek atau cepat, kelelahan, merasa sangat haus, penglihatan kabur, hingga pingsan (hilang kesadaran).
Advertisement
Emboli Paru Hingga Pneumonia
Pneumonia
Penyebab sesak nafas juga bisa disebabkan karena pneumonia atau infeksi pada paru-paru. Pneumonia merupakan penyakit yang menyebabkan kantung udara di dalam paru-paru meradang, membengkak, hingga dipenuhi cairan. Kondisi ini dapat disebabkan karena infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Zat asing penyebab infeksi akan menyerang kantung udara yang membuat tubuh kehilangan oksigen untuk masuk ke dalam darah. Akibatnya, sel-sel orang tubuh lain tidak berfungsi dengan baik karena kekurangan oksigen.
Pneumotoraks
Penyebab sesak nafas lainnya adalah pneumotoraks yang merupakan sebuah kondisi di mana ada pengumpulan udara yang mengalir di antara paru-paru dan dinding dada. Udara yang terkumpul tersebut dapat menekan paru-paru dan membuat paru-paru menjadi mengempis.
Peningkatan tekanan dinding paru-paru akan menghalangi paru-paru untuk mengembang saat kita menarik napas. Akibatnya, Anda akan mengalami sesak napas dan gejala lain seperti nyeri dada, jantung berdebar-debar, batuk, dan lain sebagainya.
Emboli Paru
Emboli paru merupakan penyumbatan yang terjadi di salah satu arteri pulmonal di paru-paru Anda. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke salah satu atau kedua sisi paru menjadi sangat terbatas sehingga membuat dada terasa sesak dan detak jantung meningkat. Hal ini membuat Anda kesulitan bernapas. Peradangan pada jaringan pembungkus paru-paru dan dinding dada juga bisa menyebabkan nyeri dada yang terasa tajam.
Â