7 Wisata Malam Bandung yang Sayang Dilewatkan, Murah Meriah Indah

Dago Dreampark merupakan salah satu destinasi wisata malam Bandung yang menjadi kebanggaan warga Kabupaten Bandung. Per 14 April 2018 lalu, Dago Dreampark dapat dikunjungi hingga malam hari.

Kawasan seluas 11,6 hektare ini meyuguhkan pemandangan Lembang, Bandung yang sejuk dan indah. Jika mengunjunginya pada malam hari, Anda dapat menyaksikan gemerlap lampu-lampu yang dipasang pada setiap spot di tempat ini.

Pastinya Dago Dreampark cocok bagi Anda yang gemar berswafoto. Lampu yang dipasang di Dago Dreampark merupakan lampu-lampu dan dilengkapi pernak-pernik yang membuat nuansa malam di Dago Dreampark makin Instagramable.

Dago Dreampark berlokasi di Jalan Dago Giri Km 22, Mekarwangi, Pagerwangi, Lembang, Kabupaten Bandung. Wisata malam Bandung ini buka hingga pukul 10 malam.

Puncak Ciumbuleuit atau yang juga dikenal dengan Punclut merupakan salah satu wisata malam Bandung yang patut dikunjungi saat bermalam di Bandung. Tak jauh dari pusat kota, Anda dapat menyaksikan indahnya gemerlap Kota Bandung di malam hari dari ketinggian.

Beberapa tempat makan pun tersedia di wilayah ini. Di sini Anda juga dapat menemukan kuliner-kuliner khas Sunda yang siap menemani malam Anda menikmati keindahan kota Bandung dari ketinggian.

Nama Bukit Bintang nampaknya dimiliki oleh beberapa daerah, salah satunya Bandung. Bukit Bintang merupakan salah satu wisata malam Bandung yang populer keindahannya. Berada di kawasan Dago, Bukit Bintang menyuguhkan susasan malam romantis dari ketinggian Bandung.

Anda dapat menikmati pemandangan kota Bandung di malam hari dengan hembusan angin sejuk ditemani jagung bakar dan minuman hangat. Bukit Bintang menjadi salah satu tempat nongkrong di Bandung yang wajib dikunjungi saat malam hari. Di sini Anda dapat menyaksikan gemerlap lampu kota Bandung dari ketinggian bak hamparan bintang yang indah.

Masih wisata malam Bandung dari ketinggian, Anda juga dapat mengunjungi Caringin Telu yang berada di wilayah Cimenyan, Bandung. Caringin Tilu dalam bahasa Sunda berarti beringin tiga.

Sesuai namanaya, di tempat ini terdapat tiga pohon beringin yang bediri kokoh. Konon, tiga beringin ini ditanam langsung oleh Presiden RI pertama, Soekarno.

Caringin Telu menawarkan panorama malam yang indah Kota Bandung dari ketinggian. Soal akomodasi tak perlu khawatir, di sini sudah banyak tersedia penginapan dan restoran yang siap memanjakan malam Anda di Bandung.

Tak hanya ramai dikunjungi saat siang hari, Gedung Sate juga menjadi destinasi wista malam Bandung yang tak kalah memukau dari wisata malam lainnya. Gedung Sate merupakan ikon Kota Bandung yang tak boleh dilewatkan meski malam hari.

Pada malam hari, Gedung Sate dihiasi lampu warna-warni yang mempercantik bangunan berciri khas 6 tusukan sate di atas pucuk bangunannya ini. Gedung Sate merupakan salah satu wisata malam Bandung yang murah meriah.

Di sini Anda dapat berfoto dengan latar belakang Gedung Sate, menikmati kuliner ringan, atau sekadar mengagumi kemegahan Gedung yang berdiri sejak masa kolonial ini.

Selain Gedung Sate, Anda juga dapat menikmati malam dengan santai di alun-alun kota Bandung. Saat ini Alun-alun Bandung telah mengalami renovasi yang membuat tempat ini ramah akan pengunjung tak terkecuali di malam hari.

Pengunjung bisa bersantai melepas penat di hamparan rumput sintetis yang telah dipasang. Di sekitar alun-alun Anda juga dapat menemukan kuliner-kuliner dari mulai minuman hangat hingga makanan berat.

Di malam hari, Jalan Braga sering disebut dengan Paris van Java. Jalan Braga merupakan jalan utama yang dimiliki kota Bandung yang sudah begitu ikonik sejak dulu.

Di malam hari jalan ini masih tetap ramai oleh wisatawan yang ingin menikmati suasana kota Bandung yang indah. Beragam kafe dan restoran juga sudah tersedia di sepanjang jalan ini.

Di sini Anda dapat menyusuri kemegahan kota Bandung dari bangunan-bangunan tempo dulunya. Di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat kompleks bangunan yang masih mempertahankan ciri arsitektur lama pada masa Hindia Belanda dengan kesan kemegahannya. Tata letak bangunan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa tersebut.