Liputan6.com, Jakarta Penyebab insomnia dapat menyerang siapa saja. Ya, masalah pada tidur ini dapat hadir kapan saja dan kepada siapa saja. Memang, mendapati kualitas tidur yang baik merupakan hal yang sangat diidam-idamkan oleh setiap orang. Karena dengan mendapati kualitas tidur yang baik, mampu memberikan efek yang baik juga untuk kesehatan tubuh. Selain itu, dengan mendapati tidur dengan kualitas yang baik, maka kamu dapat menjalankan segala aktivitas dalam sehari penuh dengan baik.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun terkesan sepele, tidur merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting bagi tubuh. Jika kamu kurang tidur, maka berbagai fungsi normal tubuh akan terganggu, mulai dari kurang fokus di siang hari, stress, hingga tekanan darah yang meningkat.
Namun bagaimana saat kamu mendapati kondisi sulit tidur? Sulit tidur atau insomnia merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur atau mempertahankan tidur. Jumlah waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk tidur memang berbeda-beda. Namun kebutuhan tidur rata-rata untuk orang dewasa adalah 7 hingga 8 jam sehari.
Insomnia tidak hanya akan menurunkan energi kamu di pagi hari dan menganggu mood, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan dan menurunkan kualitas hidup, loh. Kualitas tidur buruk karena insomnia, dapat memengaruhi fisik maupun mental seseorang.
Bagaimana bisa sulit tidur atau insomnia ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang? Sebenarnya apa yang menyebabkan seseorang menjadi sulit tidur di malam hari? Berikut Liputan6.com, Senin (15/4/2019) telah mengulas beberapa hal terkait insomnia.Â
Mengenal Insomnia
Insomnia merupakan suatu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit untuk tidur, atau tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Sulit tidur ini menyebabkan penderitanya menjadi tidak prima untuk melakukan segala aktivitas besok paginya.
Kenapa kamu membutuhkan kuantitas dan kualitas tidur yang baik? Soalnya, kuantitas dan kualitas tidur memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Selain itu, kesehatan seseorang juga sangat dipengaruhi dengan adanya kualitas tidur yang sehat ini. Kalau kamu mendapati tidur yang tidak cukup, maka akan menimbulkan gangguan fisik dan juga mental. Tidur yang cukup ini sendiri umumnya membutuhkan 7 hingga 8 jam tidur dalam sehari, hal ini berguna untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.
Komplikasi yang bisa terjadi akibat insomnia
- Prestasi kerja atau sekolah akan menurun
- Meningkatkan risiko kecelakaan jika mengendarai kendaraan
- Gangguan psikiatri, seperti gangguan cemas dan depresi
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Mudah tersinggung dan emosi
- Meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes mellitus.
Advertisement
Gejala Insomnia
Adapun beberapa gejala insomnia yang umum dirasakan penderitanya. Misalnya saja, penderita seringkali membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk bisa tidur. Selain itu, penyebab insomnia penderita hanya bisa tidur selama enam jam atau bahkan kurang. Biasanya ini terjadi setidaknya tiga hari berturut-turut dalam satu bulan atau lebih.
Penderita insomnia biasanya memiliki satu atau lebih gejala yang dialami sebagai berikut:
- Sulit untuk memulai tidur,
- Sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk tidur kembali,
- Bangun terlalu pagi,
- Merasa lelah dan mengantuk keesokan harinya,
- Kesulitan mengingat atau berkonsentrasi.
Penyebab Insomnia
Penyebab insomnia ini dibagi menjadi kelompok besar, yaitu penyabab insomnia primer dan penyebab insomnia sekunder. Berikut masing-masing penjelasan penyebab insomnia:
1. Insomnia primer
Merupakan gangguan tidur yang tidak disebabkan oleh masalah kesehatan.
2. Insomnia sekunder
Merupakan kesulitan tidur yang disebabkan oleh penyabab lain, misalnya masalah kesehatan seperti asma, depresi, gastroesophageal reflux disease/ GERD, kanker, dan nyeri. Selain itu, nisa juga disebabkan karena mengonsumsi obat-obatan atau substansi lain seperti alkohol.
Beberapa hal berikut ini yang merupakan faktor atau penyebab insomnia:
- Stress yang disebabkan oleh berbagai kondisi,
- Penyakit tertentu,
- Faktor lingkungan, seperti suara yang berisik, cahaya, dan suhu yang ekstrim (dingin atau panas),
- Obat-obatan (misalnya obat depresi, anti-hipertensi, dan asma),
- Jadwal tidur yang terganggu, misalnya karena jet lag dan bekerja dengan sistem shift,
- Nyeri,
- Depresi atau gangguan cemas,
- Kafein, nikotin, dan alkohol.
Advertisement
Penyebab Insomnia Karena Kondisi Kesehatan
Selain penyebab insomnia tersebut, ada juga penyebab insomnia yang memang muncul atau hadir karena kondisi kesehatan tertentu. Hal ini akhirnya menyebabkan kamu menjadi sulit tidur atau insomnia. Ini beberapa kondisi kesehatan yang bisa membuat kamu menjadi insomnia.
1. Gangguan Pernapasan
Kalau memiliki kondisi gangguan pada sistem pernapasan, maka hal ini bisa menganggu tidurmu. Alergi dan asma adalah kondisi yang paling sering mengganggu pernapasan ketika tidur. Gangguan tidur seperti mendengkur juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Mendengkur yang parah bisa berupa sleep apnea, yang memotong pernapasan kamu dan bisa membangunkan kamu pada saat tidur malam. Akibatnya kualitas tidur juga akan terganggu.
2. Gatal
Kondisi seperti psoriasis dan eksem dapat membuat kulit terasa amat gatal, sehingga akan mengganggu tidurmu. Sebab, saat gatal, kamu hanya akan fokus dengan rasa gatal itu dan semakin intens kamu akan menggaruk bagian kulit yang gatal. Kondisi ini membuat kamu akan semakin sulit untuk tidur.
3. Nyeri Karena Berbagai Penyakit
Rasa nyeri merupakan salah satu kondisi yang bisa mengganggu kamu dalam momen tidur. Hal ini tentunya akan mengganggu waktu dan kualitas istirahat kamu menjadi tidak baik.
Beberapa kondisi nyeri yang bisa membuat kamu sulit tidur seperti radang sendi, masalah punggung kronis, kanker, atau kondisi lain seperti fibromyalgia (gangguan yang memengaruhi otak dalam memproses sinyal rasa sakit).
4. Masalah Mental
Keadaan mental yang bermasalah juga memainkan peran yang penting dalam urusan tidur. Orang yang mengalami depresi sangat mungkin mengalami masalah susah tidur, termasuk insomnia. Masalah mental yang biasanya terjadi adalah kecemasan, bipolar, dan gangguan obsesif-kompulsif.
Â