Liputan6.com, Jakarta Cannabis sativa syn atau lebih populer dengan sebutan ganja merupakan salah satu tanaman yang masuk dalam kategori psikotropika. Hal itu karena memiliki kandungan zat tetrahidrokanabinol dalam daunnya.
Baca Juga
Advertisement
Zat ini jika sampai masuk dalam tubuh akan dapat membuat orang mengalami euforia atau rasa senang tanpa ada sebab yang jelas. Karena efeknya ini, ganja menjadi barang terlarang di berbagai negara karena dianggap sebagai salah satu tanaman pemicu zat berbahaya sekaligus masuk dalam salah satu daftar narkotika.
Dalam beberapa kasus, sering ditemukan ganja ditanam secara sembunyi-sembunyi. Ada yang ditanam di dalam apartemen, ada yang ditanam di sebuah laboratorium khusus, ada pula yang tersembunyi di balik bukit.
Namun ada juga yang lokasinya tidak wajar, yaitu ganja ditanam di ruangan bawah tanah. Penemuan perkebunan ganja di bawah tanah ini adalah kebun ganja terbesar di dunia yang pernah ada. Berikut ulasannya seperti yang Liputan6.com lansir dari Daily Mail, Senin (15/4/2019).
Menghasilkan Ganja dengan Harga Miliaran Rupiah
Menurut sebuah laporan, diperkirakan nilai tanaman ganja di ruang bawah tanah ini mencapai 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 19 miliar. Awal mula tempat ini terbongkar adalah ketika sekelompok pelancong di kawasan tersebut melihat ada listrik yang terhubung di bawah tanah pada tahun 2015.
Kecurigaan tersebut mengarahkan salah satu petugas untuk melakukan penyelidikan terkait aktivitas tak wajar di lokasi tersebut. Dalam penelusuran, detektif menemukan pabrik ganja besar yang tersembunyi jauh di dalam labirin terowongan bawah tanah yang luas.
Terowongan ini merupakan bagian dari bekas tambang batu kapur yang meliputi wilayah seluas sekitar 10 acre atau sekitar 40 ribu meter persegi. Petugas yang menjelajahi tambang tersebut mengungkap, bahwa terowongan itu adalah sarang narkoba dan mengatakan mereka menemukan lebih banyak tempat di mana ganja sedang tumbuh di bawah tanah.
"Kami tidak yakin seberapa besar pabrik itu karena ada masalah keamanan yang signifikan," ujar salah seorang petugas kepolisian.
Advertisement
Tak Pernah Diketahui Sebelumnya
Sebelumnya polisi dan beberapa warga lain hanya mengetahui tambang kapur itu sudah ditutup bertahun-tahun. Jika tidak karena sekelompok pelancong yang melaporkan kejanggalan itu, polisi dan warga tak pernah tahu jika tempat itu sudah dibuka secara besar-besaran.
Saat proses penyelidikan, listrik dan lampu di lokasi tersebut juga dalam kondisi menyala dengan terang. Seorang pelancong mengklaim dia telah diserang secara fisik oleh beberapa preman dengan menggunakan tongkat baseball, yang menuduhnya melanggar wilayah. Hingga selanjutnya polisi mengamankan beberapa orang terkait dengan temuan ruang terselubung yang berisi ganja.
Setidaknya tiga pria dipenjara setelah polisi menemukan 4.425 tanaman di 20 kamar dengan potensi menghasilkan panen 1,25 juta poundsterling atau sekitar Rp 24,2 miliar per tahun.
Selain tambang Bradford-on-Avon ada banyak tambang yang dialihfungsikan seperti tambang di Cotswolds Wiltshire. Bekas-bekas tambang ini telah diubah mulai dari untuk menyimpan jutaan botol anggur vintage sampai pusat komunikasi intelijen Inggris.