Sukses

Perjuangan Anjing Diet Hingga Turun 45 Kilogram Ini Bikin Salut

Seekor anjing berjuang melalui program diet ketat.

Liputan6.com, Jakarta Kelebihan berat badan menjadi salah satu masalah kehidupan yang membuat pusing. Tak hanya berkaitan dengan kesehatan, kelebihan berat badan atau yang biasa disebut dengan obesitas juga mempengaruhi interaksi dalam kehidupan sosial. 

Nyatanya, obesitas membuat kepercayaan diri menurun karena mau tak mau harus meluangkan waktu khusus untuk mencari pakaian yang cocok. Selain itu, berat badan yang berlebihan juga kemungkinan membuat orang-orang enggan berteman dengan penderitanya.

Namun, nampaknya permasalahan ini tak hanya terjadi pada manusia saja. Pasalnya, hewan seperti anjing pun bisa jadi mengalami masalah ini. Seperti kisah seekor anjing bernama Kai yang hidup kesusahan karena menanggung berat badan yang tak terkira.

Dilansir Liputan6.com dari The Dodo, Kamis (18/4/2019), pemilik Kai dulunya tak pernah memperhatikan kesehatan tubuh hewan peliharaannya itu. Alhasil, Kai tumbuh menjadi anjing gemuk yang bahkan butuh bantuan manusia agar bisa berdiri.

2 dari 4 halaman

Tak kuat mengangkat tubuhnya sendiri

Tubuhnya hampir terlihat seperti meja yang punya kaki. Bahkan, penampakan Kai dalam jepretan foto tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Pasalnya, jika dilihat dengan mata langsung, tubuh Kai jauh lebih besar dari apa yang terlihat dalam foto.

Karena kewalahan, pemilik yang tidak bertanggungjawab itu menyerahkan Kai ke dokter hewan agar menemukan pemilik lain. Untungnya, hewan malang itu segera diadopsi oleh seseorang yang lebih bertanggungjawab, bernama Pam Heggie.

Pada saat itu, berat badan Kai mencapai 78 kilogram. Karena itu, dokter menjelaskan kepada Pam bahwa Ia harus menurunkan berat badan sebanyak 45 kilogram agar bisa kembali beraktivitas seperti anjing pada umumnya.

Perintah dokter sekiranya terdengar mustahil mengingat Kai sendiri tak mampu berjalan lama di taman. Hanya dalam beberapa langkah, Kai akan tersungkur di tanah dan memilih tiduran karena tak kuat mengangkat tubuhnya sendiri.

Selain itu, sang dokter pun mengaku bahwa Kai adalah anjing paling gemuk yang pernah Ia lihat semasa hidupnya. Bahkan, untuk menaiki tangga pun membutuhkan waktu sekitar 20 menit baginya.

3 dari 4 halaman

Melalui program diet ketat berupa makan sehat dan latihan rutin

Tak heran keadaan Kai terkadang membuat Pam menitikan air mata. Sesekali Ia mengajaknya ke taman dan Kai hanya berdiam diri melihat semua orang bermain. Kai akan memandang Pam seolah mengatakan Ia juga ingin bermain.

“Setiap ia memandangku dengan tatapannya itu, aku selalu bilang ‘Kawan, aku tidak tahu apa kita bisa. Tapi kita harus tetap mencobanya.” Jelas Pam pada anjing kesayangannya itu.

Pam sendiri bekerja sebagai suster. Dengan mengandalkan pengetahuannya, Pam memulai program diet ketat untuk Kai. Agenda diet ketat Kai dilakukan dengan berjalan-jalan sedikitnya tiga kali dalam sehari.

Tak hanya itu, Kai juga tidak diperbolehkan makan makanan ringan. Sebaliknya, Pam memonitor segala menu makanan yang harus dikonsumsi Kai. Awalnya, Kai hanya berjalan lima hingga 7 langkah saja.

Setelahnya, Pam akan mengajak Kai berjalan di air untuk mempermudah gerak tubuhnya. Dengan resep makanan sehat dan latihan rutin, Kai berhasil menurunkan berat badannya sedikit demi sedikit.

4 dari 4 halaman

Transformasi Kai yang beratnya turun 45 kilogram

Suatu hari, Kai terlihat menjilati punggung belakangnya yang terbilang perubahan besar untuk anjing malang itu. Hari demi hari, geraknya semakin cepat hingga ia bisa berlarian dan melompat ke atas ranjang.

Sontak, perubahan yang ditunjukkan Kai itu membuat Pam bahagia. Setelah bekerja keras selama 1 tahun lamanya, program diet ketat Kai akhirnya berhasil dan turun 45 kilogram. Bahkan, Kai kini punya banyak teman baru yang mau bermain dengannya.

Pencapaian Kai membuat Pam sadar akan pentingnya berpikir positif. Selain itu, untuk berani bermimpi dan mewujudkannya meski dengan langkah kecil.

“Kai bekerja sangat keras lebih dari apa yang dilakukan manusia ataupun hewan-hewan yang pernah aku temui. Mungkin manusia telah menyerah padanya. Tapi dia tidak pernah menyerah pada dirinya sendiri,” ungkap Pam pada The Dodo.