Sukses

5 Cara Sederhana Menghindari Kram Ketika Berlari

Kram adalah masalah yang sering terjadi ketika berlari.

Liputan6.com, Jakarta Kram adalah masalah yang sering terjadi ketika berlari. Biasanya kram bisa menyerang pada bagian perut, kaki, ataupun betis kamu.

Aktivitas berlari kamu bisa menjadi terganggu kalau kram sudah menghantui. Karena otot yang kram harus segera diistirahatkan, agar kembali normal.

Tetapi sebenarnya kram bisa terjadi karena kelalaian kamu sendiri. Ketika kamu tidak mengonsumsi cukup air, ataupun ketika kamu tidak melakukan pemanasan sebelum berolahraga, kram dapat menyerang kamu.

Nah, agar kegiatan olahraga larimu tidak terganggu dengan kram kamu perlu tahu cara menghindari kram nih. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (19/4/2019) tentang cara sederhana menghindari kram.

2 dari 5 halaman

1. Lakukan Pemanasan Sebelum Berlari

Cara sederhana menghindari kram yang sebenarnya sudah lazim diketahui orang-orang adalah melakukan pemanasan setiap mau memulai olahraga, termasuk berlari. Banyak orang menyepelekan pemanasan ini, padahal perannya sangat penting dalam menjaga kondisi tubuh kamu.

Pemanasan dapat meningkatkan suhu tubuh, denyut jantung, hingga melenturkan persendian yang tentunya juga dapat menghindarkan kamu dari kram. Bagi kamu yang sudah terbiasa berolahraga tentunya akan paham betapa pentingnya pemanasan bagi tubuh saat berolahraga.

Kadang kurangnya pemanasan atau bahkan tidak melakukan pemanasan sama sekali dapat mengakibatkan kamu terkena cedera ketika berlari. Oleh karena itu, mulai hari ini lakukanlah pemanasan setiap sebelum berolahraga agar kamu terhindar dari kram dan dampak dampak buruk lainnya.

3 dari 5 halaman

2. Menjaga Asupan Air dan Elektrolit Tubuh

Kebanyakan orang yang terserang kram biasanya mengalami dehidrasi. Oleh karena itu penting sekali untuk menjaga tubuh kamu tetap terhidrasi untuk menghindari kram. Dengan banyak minum air tidak hanya bermanfaat untuk menghindari kram ketika berlari, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh kamu.

Performa kamu ketika berlari akan diatur oleh elektrolit yang merupakan ion-ion tubuh yang mampu menghantarkan arus listrik dan penting untuk melancarkan banyak sekali fungsi tubuh. Ketika asupan elektrolit di dalam tubuh tidak terpenuhi, maka otot akan melemah dan menyebabkan terjadinya kram. Jadi kamu harus mengonsumsi makanan makanan kaya nutrisi seperti pisang, yoghurt dan lain lain untuk menjaga asupan elektrolit di dalam tubuh.

4 dari 5 halaman

Mengatur Kecepatan Lari dan Pernapasan

3. Mengatur Kecepatan Lari

Cara sederhana menghindari kram selanjutnya yaitu mengatur kecepata berlari kamu. Sebaiknya jangan memacu kecepatan sejak awal berlari. Mulailah berlari dengan pelan, lalu tingkatkan kecepatan kamu secara perlahan sedikit demi sedikit.

Bila kamu langsung berlari pada kecepatan tinggi di awal, kamu kemungkinan besar bisa mengalami kram otot. Bahkan kamu dapat mengalami risiko cedera yang lebih tinggi daripada orang yang memulai berlari dengan pelan dan mengatur kecepatan secara perlahan.

4. Mengatur Pernapasan

Kadang kamu bisa terserang kram di bagian tubuh atau perut bagian kiri, biasanya ini terkait dengan pernapasan. Hal ini bisa kamu cegah dengan mengatur pernapasan dengan cara menarik napas dalam dalam dengan diafragma untuk membuat oksigen memenuhi paru paru. Bila kamu tidak menarik napas menggunakan diafragma, hal tersebut dapat mengakibatkan kram karena terbatasnya suplai oksigen ke paru-paru. 

5 dari 5 halaman

5. Jangan Lari Setelah Makan Berat

Hal ini mungkin juga sudah menjadi rahasia umum bagi orang orang yang biasa berolahraga. Kamu disarankan untuk tidak makan berat atau minum terlalu banyak air dalam jangka waktu dua jam sebelum berlari.

Bila kamu baru saja makan berat atau minum air terlalu banyak selama 2 jam sebelum berlari, bisanya kamu akan menderita kram pada perut atau sakit perut, yang tidak jarang nantinya juga menyebabkan muntah. Jadi jangan sampai kamu memakan makanan berat atau minum terlalu banyak air sebelum berolahraga, termasuk berlari.