Sukses

Sempat Jadi Gelandangan, Begini Kisah Harry Sanders Miliuner Berusia 21 Tahun

Sukses di usia muda merupakan impian semua anak muda.

Liputan6.com, Jakarta Sukses di usia muda merupakan impian semua anak muda. Namun untuk meraihnya harus dibayar dengan perjuangan yang keras.

Sukses usia muda tentu beda rasanya dengan usia dewasa atau usia di atas 50 tahun. Bila kamu bisa mencapai sebuah keberhasilan saat usia masih belia, ada banyak hal yang bisa dilakukan ketimbang bila telah memasuki masa tua.

Ada sebuah kisah inspiratif dan mengagumkan dari seorang pengusaha muda asal Australia. Harry Sanders adalah sosok pengusaha muda yang mampu bangkit dari keterpurukan masa lalunya.

Dalam empat tahun, pria yang masih berusia 21 tahun tersebut bisa membangun sebuah perusahaan. Sebelum menjadi CEO dari sebuah agensi SEO (Search Engine Optimization), Harry pernah hidup menggelandang dan tidak lulus SMA.

Namun siapa sangka sekarang Harry telah menjadi seorang miliarder berkat usaha kerasnya. Berikut kisahnya seperti yang Liputan6.com lansir dari Daily Mail, Rabu (24/4/2019).

2 dari 3 halaman

Kisah Hidup Harry Sanders

Harry mengungkapkan bahwa dia dulunya hidup sebagai gelandangan. Ketika itu, ia harus berbagi rumah dengan para pecandu narkoba bahkan hidup di jalan karena ditolak sejumlah tempat penampungan remaja.

Selain menggelandang, di usia 17 tahun Harry pun tidak menamatkan SMA. Harry mengaku jika keluarganya saat itu kesulitan biaya. Namun dengan masa lalu yang tidak menyenangkan, ia sukses membangun bisnisnya sendiri.

Selama enam bulan, Harry tidur di rumah teman-teman bahkan di bawah jembatan. Tak punya banyak uang, ia bahkan pernah mencari-cari makanan sisa. Meski begitu, pria tersebut tetap berusaha mengembangkan bisnisnya.

Kesuksesannya berawal ketika Harry ingin membantu sang ayah yang kariernya pernah dihancurkan oleh agensi SEO. Karena itu, ia belajar semua hal tentang optimalisasi mesin pencari untuk membantu mengembalikan usaha sang ayah.

Sayangnya, keinginan Harry untuk membantu orangtuanya itu membuat dirinya ketinggalan pelajaran yang akhirnya harus keluar sekolah.

"Selama berbulan-bulan, aku menghabiskan waktu luang untuk belajar, melakukan tes, dan mempraktekan tanpa ada manfaat nyata," kata Harry.

3 dari 3 halaman

Mulai Bangkit dari Keterpurukan

Berkat usaha keras Harry selama berbulan-bulan, akhirnya bisnis sang ayah mulai aktif kembali.

"Tahun pertama sangat kesulitan. Aku sendirian dan aku tidak tahu kemana perjalananku. Itu adalah pengalaman yang sangat menakutkan dan kesepian, tapi itu membantuku tumbuh dan mengajarkan banyak hal pada diriku sendiri. Poin tertinggi pada hidup tidak akan sebagus jika kamu tidak mengalami masa sulit," tuturnya.

Kini Harry telah sukses dengan agensi SEO-nya sendiri yang dinamakan StudioHawk. Ia pun menjadi salah satu pengusaha muda tersukses dan termuda di Australia.

Tahun lalu, ia berhasil mengumpulkan 100 klien dan menangani perusahaan-perusahaan besar. Meski hanya punya 10 pegawai, proyeksi pendapatan tahunan StudioHawk adalah sekitar $1,3 juta atau sekitar kurang lebih Rp 12,9 miliar.