Liputan6.com, Jakarta Penyebab hepatitis pada umumnya adalah karena infeksi virus, hingga kebiasaan minum alkohol, serta mengonsumsi obat-obatan tertentu. Hepatitis adalah istilah umum yang merujuk pada peradangan yang terjadi di salah satu organ manusia yaitu hati.
Jika seseorang sudah terkena hepatitis atau mengalami kerusakan pada hati, maka bisa mengganggu berbagai fungsi tubuh terutama yang berkaitan dengan metabolisme. Hal itu karena hati memiliki banyak sekali peran dalam metabolisme tubuh. Perlu untuk mengetahui penyebab hepatitis ini.
Advertisement
Baca Juga
Hepatitis yang terjadi dapat bersifat akut hingga kronis. Hepatitis yang bersifat akut dapat memberikan berbagai gejala hingga tidak memberikan gejala. Namun hepatitis akut juga bisa berubah menjadi hepatitis kronis dan berkembang menjadi gagal hati yang sangat berbahaya. Jika sudah sampai pada hepatitis kronis dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati.
Hepatitis juga bisa disebabkan oleh beberapa virus seperti virus mumps, virus rubella, virus cytomegalovirus, virus epstein-barr, dan virus herpes. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebab hepatitis, berikut ini Liputan6.com sudah merangkum dari beberapa sumber, Rabu (24/4/2019).
Penyebab Hepatitis A dan B
1. Hepatitis A
Penyebab hepatitis A adalah virus hepatitis A (HAV). Virus ini biasanya ditularkan melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.
Kebanyakan orang yang mendapatkan hepatitis A sembuh sepenuhnya dalam waktu dua minggu hingga enam bulan. Virus ini juga tidak meninggalkan kerusakan hati, namun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, hepatitis A bisa menyebabkan gagal hati hingga kematian.
2. Hepatitis B
Penyebab hepatitis B adalah virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B bisa ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B.
Cairan tubuh yang berpotensi bisa menularkan virus hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Penggunaan jarum suntik bersamaan, berhubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi, bisa memicu resiko hepatitis B.
Advertisement
Penyebab Hepatitis C dan D
3. Hepatitis C
Hepatitis C ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinveksi dengan virus hepatitis C (HCV). Hampir sama dengan hepatitis B, penyebab hepatitis B adalah penggunaan narkoba suntikan dan kontak seksual.
Hepatitis C seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan kerusakan hari hingga sirosis. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, dan lain sebagainya hingga kematian.
4. Hepatitis D
Hepatitis D juga sering disebut dengan nama delta hepatitis. Sama halnya dengan penyakit hepatitis lainya, penyebab hepatitis D adalah virus yaitu virus hepatitis D (HDV).
Virus hepatitis D bisa menginfeksi melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi. Penyakit hepatitis D adalah penyakit hepatitis langka yang hanya terjadi bersamaan dengan infeksi hepatitis B. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak tanpa kehadiran hepatitis B.
Penyebab Hepatitis E dan Penyebab Lain
5. Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air.
6. Penyebab Lain
Selain virus, penyebab hepatitis lainnya adalah karena kerusakan hati yang disebabkan oleh senyawa kimia seperti alkohol, penggunaan obat-obatan melebihi dosis, hingga paparan racun. Selain itu, hepatitis juga bisa terjadi karena kondisi autoimun pada tubuh. Sistem imun tubuh justru menyerang dan merusak sel dan jaringan tubuh sendiri, dalam hal ini adalah sel-sel hati, sehingga menyebabkan peradangan.
Advertisement
Gejala Hepatitis
Beberapa gejala umum mungkin akan muncul kepada pengidap hepatitis. Namun sebelum virus hepatitis menimbulkan gejala pada penderitanya, virus ini akan melewati masa inkubasi yang setiap virus berbeda-beda.
Contohnya HAV membutuhkan waktu sekitar 15-45 hari untuk inkubasi, HBV membutuhkan waktu 45-160 hari, HCV membutuhkan waktu sekitar 2 minggu hingga 6 bulan.
Berikut ini beberapa gejala hepatitis yang secara umum bisa terjadi pada penderitanya.
1. Mengalami gejala flu, mual, demam, muntah, dan lemas.
2. Fases berwarna pucat.
3. Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan.
4. Nyeri perut.
5. Berat badan turun.
6. Urine menjadi gelap seperti warna teh.
7. Kehilangan nafsu makan.
Pengobatan Hepatitis
Pengobatan hepatitis setiap jenis hepatitis berbeda-beda. Pengobatan hepatitis A,B, dan E akut umumnya tidak membutuhkan pengobatan yang spesifik. Pengobatan akan difokuskan untuk meredakan gejala yang muncul.
Pada hepatitis akut, pemberian obat-obatan harus dipertimbangkan dengan hari-hati karena fungsi hati pada pasien sedang terganggu. Penderita hepatitis harus menjaga asupan cairan dalam tubuhnya.
Pengobatan hepatitis kronis memiliki tujuan untuk menghambat perkembangbiakan virus, serta mencegah kerusakan hati lebih lanjut dan berkembang menjadi sirosis, kanker hati, atau gagal hati.
Advertisement