Liputan6.com, Jakarta Di masa lalu banyak hewan raksasa dengan bentuk yang aneh. Orang-orang dapat melihat penampakan hewan-hewan tersebut melalui ilustrasi dari beberapa ilmuwan seperti yang kita tahu sekarang. Hewan purba hidup sekitar 4,5 juta miliar tahun lalu. Saat itu 90 persen hewan menjadi menghuni bumi.Â
Baca Juga
Awalnya hewan-hewan tersebut hidup di air. Seiring berkembangnya tahun mereka berevolusi. Ikan yang ada di laut mulai memiliki empat kaki dan berjalan ke daratan. Binatang Purba adalah binatang yang berasal dari zaman dahulu kala. Bisa dibilang binatang purba ada kaitannya dengan keberadaan binatang-binatang Raksasa seperti Dinosaurus.
Advertisement
Apakah kamu pernah membayangkan bagaimana jika hewan-hewan purba tersebut hidup lagi? Belum lama ini para ilmuwan menemukan jasad hewan purba berumur ribuan tahun di es dengan kondisi masih utuh.
Ditemukan Hewan Purba Berumur 42.000 Tahun
Beberapa waktu lalu dunia dikejutan dengan penemuan jasad anak kuda berumur 42.000 tahun. Jasad anak kuda purba ini ditemukan para ilmuan di dalam permafrost. Anak kuda purba berumur ribuan tahun ini kondisinya masih utuh dan bentuknya sangat jelas. Yang menarik dari jasad anak kuda purba tersebut adalah masih ditemukannya darah cair di dalam tubuh si kuda.
"Ini adalah kedua kalinya hewan zaman es yang telah dicairkan ternyata masih menyimpan darah cair," kata Semyon Grigoriev, kepala Museum Mammoth di Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, seperti yang Liputan6.com lansir dari Live Science, Kamis (25/4/2019).
Pada 2018, Grigoriev dan rekan-rekannya telah mencoba mengekstraksi darah cair dari bangkai mammoth berusia 32.200 tahun. Ini berarti, darah anak kuda ini menjadi yang tertua yang pernah ditemukan selama 10.000 tahun.
Anak kuda ini merupakan jenis kuda Lena (Equus caballus lenensis) yang sudah punah. Diketahui ia berumur 2 bulan dan mati karena tenggelam di dalam lumpur.
Advertisement
Terkubur di Dalam Es
Hebatnya, lapisan es yang dingin dapat mempertahankan kulit dan rambut anak kuda yang telah punah itu tetap baik hingga ke detail-detailnya. Bahkan ada urin yang masih terawat baik di dalam kandung kemih anak kuda, kata Grigoriev. Hasil otopsi juga menunjukkan bahwa jasad kuda masih memiliki bulu di bagian kepala, kaki dan sebagian tubuhnya yang menunjukkan bahwa semasa hidup, kuda ini berwarna coklat dengan ekor dan surai hitam.
Grigoriev juga mengatakan bahwa penemuan darah cair itu mengejutkan seluruh para ilmuwan. Biasanya, darah menggumpal atau berubah menjadi bubuk bahkan dalam bangkai yang terawat baik, karena cairan berangsur-angsur menguap selama ribuan tahun.
Para peneliti tidak hanya akan mempelajari biokimia dari urin yang diawetkan, isi usus dan organ-organ, tetapi mereka juga akan mempelajari sampel-sampel tanah dan tanaman paleo yang ditemukan di lapisan permafrost tempat anak kuda mati.
Bangkitkan Kuda Purba Zaman Es
Darah ini mungkin tidak akan membantu para peneliti mencapai tujuan mereka 'menghidupkan' kembali hewan zaman es. Sel darah merah tidak memiliki inti, sehingga tidak mengandung DNA, kata Grigoriev. Namun, untuk kloning, para peneliti fokus pada sel-sel otot dan organ internal yang masih ada.
Bahkan dalam tubuh anak kuda tersebut, masih terdapat DNA dalam kondisi yang cukup baik untuk kloning. Hal ini adalah tantangan besar bagi para ilmuwan. Tim telah berusaha mengekstraksi sel utuh dan kualitas DNA dari anak kuda selama dua bulan, kata Grigoriev.
Para peneliti akan terus mencoba keduanya di Yakutsk dan di laboratorium kolaborator mereka Hwang Woo-suk, CEO Sooam Biotech di Korea Selatan, katanya. DNA kuda Lena selanjutnya diharapkan dapat dimasukkan dalam embrio modern untuk membangkitkan kembali makhluk purba yang telah punah itu.
Advertisement