Sukses

6 Mitos Makanan Beku Ini Sering Dipercaya Namun Sebenarnya Salah

Mitos makanan beku ini sering dipercaya oleh sebagian masyarakat, namun sebenarnya salah.

Liputan6.com, Jakarta Makanan sering dimasukkan ke dalam frezer untuk dibekukan dengan tujuan agar makanan tersebut lebih awet atau bisa dimakan dalam waktu yang lebih lama. Banyak jenis makanan yang sering dimasukkan kedalam frezer seperti daging, dan olahan makanan lainnya seperti ikan kaleng, dan sayuran kaleng. Meskipun dibekukan, makanan ini bisa digunakan kembali dengan cara di cairkan atau di hangatkan kembali.

Namun ada sebagian orang yang mempercayai bahwa makanan yang ada di dalam frezer kualitas gizinya akan menurun dan mempengaruhi makanan tersebut. Kepercayaan lain mengenai makanan beku juga banyak beredar di masyarakat yang sebenarnya itu adalah mitos atau hal yang tidak benar.

Memang fungsi utama dari membekukan makanan adalah agar makanan tersebut bisa bertahan lebih lama dan bisa dikonsumsi kapanpun. Membekukan makanan juga bertujuan agar terhindar dari kebusukan atau merubah tekstur makanan tersebut.

Namun banyak orang yang percaya bahwa memasukkan makanan di dalam frezer merupakan tindakan berbahaya. Berikut ini Liputan6.com lansir dari Reader's Digest, Jumat (3/5/2019) beberapa fakta mengenai makanan beku yang sering dipercaya oleh sebagian orang namun sebenarnya salah. 

2 dari 7 halaman

1. Buah dan Sayuran Beku tidak Sesehat Buah dan Sayuran Segar

Faktanya, buah dan sayuran yang beku bisa saja lebih sehat dari pada buah dan sayuran yang segar. Hal ini dikarenakan buah yang dipetik pada waktu matang kemudian dibekukan, tidak akan mempengaruhi kualitas dari nutrisi buah tersebut. Berbeda dengan buah yang segar tanpa dibekukan karena buah-buahan ini bisa terkontaminasi bakteri yang berada di area terbuka.

3 dari 7 halaman

2. Waktu Kadaluarsa Makanan Beku.

Memang ada anjuran untuk waktu yang dibutuhkan makanan itu mampu bertahan di dalam frezer. Namun itu hanya berlaku untuk kualitasnya, bukan keamanannya. Makanan yang dibekukan cukup aman tanpa batas waktu kadaluarsa. Hal ini menjelaskan bahwa, makanan yang sudah dibekukan kemungkinan untuk bertahan bisa lebih lama dan tidak mudah untuk kadaluarsa.

4 dari 7 halaman

3. Membekukan Kembali Makanan yang Pernah Dibekukan.

Banyak yang beranggapan bahwa makanan beku yang sudah keluar dari frezer, tidak baik dimasukkan lagi kedalam frezer untuk dibekukan. Hal ini adalah ungkapan yang salah. Jika kamu mencairkan makanan beku dengan aman dan benar di lemari es, dan bukan diluar lemari es seperti di atas meja atau di tempat dengan suhu ruangan, kamu bisa memasukkan lagi makanan tersebut.

Menjaga agar tetap dingin berarti belum berada pada zona bahaya tempat bakteri dapat berkembang, selama lebih dari dua jam. Meskipun demikian, makanan beku yang sudah dicairkan kemudian dibekukan kembali, mungkin rasanya tidak akan seenak sebelumnya.

5 dari 7 halaman

4. Susu dan Telur Tidak Bisa Dibekukan.

Faktanya, susu dan telur ternyata bisa dibekukan. Susu beku yang digunakan untuk bekal makanan lebih baik dibandingkan dengan susu yang dingin atau susu yang tanpa dibekukan atau di dinginkan. Kemudian, telur juga ternyata bisa membeku, terutama putih telur. Namun sebaiknya, jika kamu ingin menyimpan telur, janganlah disimpan di dalam frezer, lebih baik menyimpannya di dalam kulkas.

6 dari 7 halaman

5. Mencairkan Makanan Beku di Suhu Ruangan

Mencairkan makanan beku di suhu ruangan sebenarnya merupakan hal yang harus dihindari. Karena pada suhu ini, bakteri akan mudah masuk kedalam makanan dan berkembang biak. Jika kamu ingin mencairkan makanan beku, maka cairkanlah makanan tersebut di dalam kulkas. Jika kamu ingin mencairkan makanan beku dengan cepat, kamu bisa memasukkan makanan tersebut di kantong atau wadah khusus kemudian direndam pada air dingin.

7 dari 7 halaman

6. Makanan dalam Kemasan Bisa Dimasukkan ke Dalam Frezer

Makanan dalam kemasan tidak baik jika dimasukkan ke dalam frezer secara langsung. Jika kamu ingin memasukkan makanan kedalam frezer, alangkah baiknya membungkus ulang makanan tersebut dan membuatnya kedap udara. Hal ini akan mengurangi perkembangan bakteri yang bisa masuk ke dalam makanan tersebut.