Liputan6.com, Jakarta Mungkin sesekali kamu pernah berbeda pendapat tentang suatu warna kepada temanmu. Pernahkah kamu berdebat tentang warna suatu benda atau makanan?
Sebelumnya di media sosial pernah terjadi sebuah perdebatan sebuah warna gaun dan sepatu, yang cukup ramai dan dilakukan jejak pendapat perbedaan penglihatan tersebut. Namun perbedaan tersebut diawali dengan gambar gaun maupun sepatu yang diunggah di media sosial, bukan dilihat secara langsung.
Advertisement
Baca Juga
Nah, kali ini ada perbedaan pendapat mengenai warna donat, yang diunggah oleh akun @icblues pada media sosial Twitternya. Kenapa perbedaan pendapat mengenai warna sering ditemui ya?
Berikut perdebatan mengenai warna toping donat yang Liputan6.com rangkum dari @icblues, Rabu (8/5/2019).
Perdebatan Warna Donat
Gambar donat ini diunggah oleh @icblues di media sosial Twitter, Sabtu (4/5/2019) yang menjadi perdebatan antara teman-temanya di Twitternya.
Sebelumnya @icblues ini memberi sebuah 'caption' percakapan di unggahannya ini, "Me: Ah, what's that grey doughnut?. Girl: TaroGirl: ...it's actually purple. Me: ...it's grey from here. Girl + me: Hahahaaaha"
Mungkin kamu akan berpikir sejenak, apa itu warna taro? Pernahkan kamu melihatnya? Warna taro adalah variasi dari warna ungu, dan lebih spesifik adalah warna ungu talas, atau lebih gelap.
Advertisement
Jawaban Netizen
Ketika dijelaskan jika donat itu aslinya berwarna ungu, warna toping donat itu pun menuai perdebatan di kalangan netizen.Â
"That's grey" tutur akun @bekabanzai
Selain warna abu-abu ada juga yang menyebut toping donat tersebut berwarna hitam.
"It's..... Black." ujar akun @cathelyapardede
Ada juga yang mengaku melihatnya berwarna kehijauan.
"i mean it's glowing kinda green-y to me haha..." aku akun @bekabanzai.
Kalau menurutmu apa warna toping donat tersebut?
Penjelasan Ilmiah Munculnya Perdebatan Warna
Usut punya usut, munculnya perdebatan soal warna itu ada penjelasan ilmiahnya.Â
Dilansir Liputan6.com dari Huffpost, perbedaan persepsi mengenai warna datang dari hasil persepsi otak ketika cahaya masuk ke retina. Jadi, retina akan menerima cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Ahli saraf dari National Eye Institute, Bevil Conway, memaparkan, perbedaan pandangan itu dipengaruhi oleh adanya ketidaksamaan lensa mata pada setiap individu.
''Sistem penglihatan kita sebetulnya selalu berusaha menilai warna yang sebenarnya dari sebuah benda yang dilihat dan diterima oleh retina,'' ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika beberapa orang bisa menangkap kecepatan proses tersebut secara berbeda-beda.
''Hal itu dilakukan dengan menghilangkan warna lain yang dianggap hasil pembiasan atau pantulan lain,'' imbuhnya.
Advertisement