Liputan6.com, Jakarta Plastik menjadi persoalan serius di dunia sekarang ini. Seiring pertumbuhan populasi dunia, plastik makin besar-besaran diproduksi dengan berbagai variannya. Hal ini menimbulkan meledaknya sampah plastik di dunia. Peringatan tentang bahaya sampah plastik sebenarnya sudah ada sejak awal 1970-an. Sayangnya, pesan ini hanya memicu segelintir reaksi dari komunitas ilmiah.
Baca Juga
Advertisement
Sampah plastik memang meninggalkan banyak masalah. Saat ini, sebagian lautan di bumi sudah tercemar sampah plastik yang memang bersifat susah untuk diuraikan. Namun, banyak juga solusi yang ditawarkan untuk mengurangi sampah plastik, salah satunya gerakan zerowaste. Banyak inovasi terbaru yang mendukung gerakan zerowaste.
Salah satu inovasi unik untuk mengurangi sampah plastik datang dari Skipping Rocks Lab membuat edible water bottle (wadah air minum yang bisa dimakan) bernama Ooho, seperti yang Liputan6.com lansir dari Ohoowater, Jumat (10/5/2019). Skipping Rocks mengklaim bahwa kapsul air ini bisa membantu menekan penggunakan botol plastik.
Asal Mula Inovasi Kapsul Air
Pada 2014, para sarjana teknik dari Imperial College London membuat proyek untuk mengurangi jumlah sampah botol plastik di Inggris. Setelah melakukan research, mereka menemukan bahwa sari rumput laut ternyata tidak mempengaruhi rasa dan warna minuman. Akhirnya, sari itu dibuat menjadi semacam agar-agar sebagai wadahnya yang nantinya di dalamnya diisi air minum.
Berbentuk seperti gelembung, air minum itu bisa dikonsumsi dengan wadahnya ‘Ooho’. Selain itu, bentuknya bisa menyesuaikan tempat dan ringan. Saat ini Ohoo terus dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat.
Tak hanya air mineral, Ooho sendiri telah memiliki banyak variasi minuman seperti jus. Harga bahan baku pembuatannya tergolong sangat murah kalau dibandingkan pembuatan satu botol plastik. Jadi, pengeluaran pabrik bisa dipangkas dan konsumen pun puas.
Penemuan ini juga dibarengi promosi unik dari Skipping Rocks lab. Mereka bekerjasama dengan event promotor berbagai acara seperti London Marathon untuk menggunakan produknya sebagai ganti botol air minum. Tidak tanggung-tanggung, pada tahuan 2018, mereka sudah mem-booking 18 event. Total hasil penggalangan dananya pun mencapai USD 500 ribu atau setara Rp 7,1 Miliar. Dana ini lalu digunakan sebagai modal menjual Ohoo Water secara resmi.
Advertisement
Bekerja Sama dengan London Marathon untuk Promosi
London Marathon merupakan salah satu ajang maraton terbesar di dunia. Untuk penyelenggaraan tahun ini, panitia bekerja sama dengan Skipping Rocks menyediakan solusi menarik yang bisa mengurangi limbah plastik.
Biasanya untuk ajang sebesar London Marathon, panitia menyediakan beratus-ratus bahkan ribuan botol minum yang diberikan pada pelari. Mengingat mayoritas botol air terbuat dari plastik, tentu bisa dibayangkan berapa banyak sampah plastik dari acara ini.
Tetap akan ada penyediaan botol air plastik, tetapi jumlahnya berkurang dari 920 ribu pada 2018 menjadi 704 ribu tahun 2019. Semua botol air yang dibagikan tahun ini setidaknya akan sebagian terbuat dari plastik daur ulang dan wadah yang dibuang akan didaur ulang. Menurut Hugh Brasher, direktur acara London Marathon, ini adalah cara untuk mempertahankan keberlangsungan lingkungan.
Untuk mempromosikan Ooho water panita memberikan pada pelari London Marathon yang telah mencapai titik 23 mil, mereka diberi kapsul air yang bisa dimakan yang terbuat dari ekstrak rumput laut, bukan botol air plastik. Ini adalah salah satu cara penyelenggara untuk mengurangi jumlah besar sampah plastik yang dihasilkan selama menjalankan acara.