Sukses

Sosok Serda Woli Hamsan, Petembak Andalan TNI AD di Ajang Internasional

Sosok Sersan Dua (Serda) Woli Hamsan menjadi pembicaraan publik.

Liputan6.com, Jakarta Sosok Serda Woli Hamsan menjadi pembicaraan publik setelah tim petembak Indonesia dari Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI AD), sukses menyabet gelar juara di ajang Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 2019 beberapa waktu lalu.

Tak tanggung-tanggung, satuan matra darat itu meraih juara untuk yang ke-12 kali selama berturut-turut.

TNI AD keluar sebagai juara umum lomba tembak AASAM tahun 2019. Sebelumnya di AASAM 2017 Serda Woli Hamsan meraih 28 medali emas, 6 medali perak dan 5 medali perunggu di berbagai materi lomba tembak, baik beregu maupun perorangan yang diperebutkan, seperti yang Liputan6.com kutip dari Merdeka.com, Senin (3/6/2019).

Dikenal memiliki kemampuan menembak di atas rata-rata, Serda Woli Hamsan berhasil menorehkan prestasi di ajang kejuaraan internasional. Ia merupakan salah satu dari kesepuluh petembak yang ikut serta dalam kontingen TNI AD di ajang AASAM. Dan diriya berhasil menjadi petembak terbaik serta mengharumkan nama Indonesia.

2 dari 3 halaman

Memiliki Kemampuan yang Mengagumkan

View this post on Instagram

Bukan suatu tugas yang ringan untuk dapat mempertahankan gelar juara umum yang telah diraih selama 10 tahun berturut-turut ini. Terlebih lagi apabila dihadapkan pada situasi dan dinamika selama pelaksanaan lomba di negara lain. Hal ini menunjukkan betapa tangguhnya Kontingen Petembak TNI AD. Terlebih lagi, pada tahun ini, senjata yang digunakan oleh Kontingen TNI AD diproduksi di dalam negeri oleh PT. Pindad. Keberhasilan ini juga membuktikan kepada Angkatan Darat negara-negara sahabat, bahwa TNI AD terus membangun diri menjadi tentara modern yang profesional menuju World Class Army yang tangguh dan patut dibanggakan rakyat, bangsa dan negaranya. Kemenangan ini juga menjadi ajang show of force kemampuan prajurit dan Alutsista TNI AD yang tidak kalah dengan kemampuan dan Alutsista Angkatan Darat negara lain, sekaligus menjadi deterrent effect atau daya tangkal yang efektif dalam konteks diplomasi militer internasional. Berdasarkan data perolehan medali dari tahun ke tahun, tuan rumah Australia yang pada AASAM 2016 hanya menduduki peringkat ke-4 dengan 4 medali emas, tahun ini berhasil duduk sebagai runner up dengan 14 medali emas. Sementara itu Jepang yang pada AASAM 2016 hanya meraih 4 medali emas, pada tahun ini berhasil meraih 10 medali emas. Demikian pula, kontingen Filipina yang merupakan pendatang baru, berhasil memperoleh 4 emas, dan berada di posisi ke-4 klasemen umum. Secara khusus, Kasad Jenderal TNI Mulyono  juga mengucapkan selamat kepada Serda Woli Hamsan yang memperoleh penghargaan sebagai petembak terbaik pada kategori perorangan.

A post shared by TNI AD (@tni_angkatan_darat) on

 

Hal yang membuat kagum dari sosok Serda Dua (Serda) Woli Hamsan ini adalah dirinya hanya menggunakan rumput untuk mengukur kecepatan angin. Sedangkan negara-negara lain menggunakan alat wind meter untuk mengukurnya, seperti yang Liputan6.com kutip dari Militer ID, Senin (3/6/2019). Hal ini juga membuat negara-negara lain kagum terhadap kemampuan nya.

Serda Woli Hamsan merupakan prajurit yang berdinas di Detasemen Markas (Denma) Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong. Sebelumnya, Serda Woli Hamsan telah beberapa kali mengikuti berbagai jenis lomba tingkat Internasional.

Di antaranya 7 kali Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM), 3 kali ASEAN Armies Rifle Meet (AARM), serta 2 kali Brunei International Skill Arms Meet (BISAM). Hampir semua pertandingan yang diikutinya membawa gelar juara untuk Indonesia.

3 dari 3 halaman

Paling Menonjol dari yang Lain

Saat menjalani pendidikan Sekolah Calon Tamtama (Secata), Serda Woli Hamsan terlihat paling menonjol pada materi menembak di antara rekan-rekannya yang lain. Pada materi tersebut, ia kerap mendapat nilai terbaik.

Melihat bakat bagusnya, Serda Woli Hamsan mendapat rekomendasi dari Komandan Regu untuk mengikuti pembinaan petembak. Saat dirinya telah selesai mengikuti pendidikan kejuruan infanteri, Serda Woli Hamsan kemudian ditempatkan di salah satu batalion terbaik milik Kostrad, yakni Yonif Para Raider 328 Kostrad.

Di satuan inilah, bakatnya sebagai petembak sangat menonjol dan memikat para petinggi TNI. Berbekal kemampuannya menembak, Serda Woli Hamsan selalu dipilih mewakili batalionnya untuk mengikuti kejuaraan menembak.

Lomba pertama yang diikutinya adalah piala Kasad pada 2004 dan keluar sebagai Juara. Tak lama, nama Serda Woli Hamsan juga masuk menjadi kontingen Indonesia untuk berlaga di pentas internasional.

Saat itu, ia turun di ajang BISAM (Brunei International Skill Arms Meet) pada 2008. Pada kejuaraan Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 2019 beberapa waktu lalu, Serda Woli Hamsan berhasil menyabet juara satu.

Sementara posisi kedua dan tiga, masing-masing diisi oleh Sertu Misran dan Kopda Arifin Setiadi. Hasil yang diperoleh, membuat TNI AD keluar sebagai juara umum lomba tembak AASAM tahun 2019.