Liputan6.com, Jakarta Dunia saat ini memang dihadapkan dengan permasalahan sampah plastik yang tiada hentinya. Sampah plastik menjadi biang dari segala pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, saat ini banyak masyarakat dunia yang telah sadar akan bahaya sampah plastik dan mencoba untuk menguranginya. Tak hanya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar di dunia juga berbondong-bondong melakukan inovasi-inovasi ramah lingkungan.
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang dilakukan oleh sebuah maskapai penerbangan terbesar asal Australia. Qantas Airways, maskapai terbesar Australia, baru-baru ini membuat sejarah untuk melakukan penerbangan bebas sampah. Qantas mengatakan ini adalah maskapai pertama yang menjalankan penerbangan yang tidak menghasilkan limbah sama sekali, seperti yang Liputan6.com lansir dari Green Matters, Selasa (14/5/2019).
Dalam upaya Qantas mengurangi sampah plastik, mereka melakukan penerbangan bebas sampah pertama saat penerbangan dari Sydney menuju Adelaide, pada Rabu (10/5/2019). Hal itu diyakini mereka dapat mengurangi 100 juta plastik sekali pakai pada akhir 2020 dan memangkas 75 persen sampah yang akan dihasilkan pada 2021.
Penerbangan Bebas Sampah Pertama di Dunia
Qantas mengatakan penerbangannya biasanya menggunakan 1.000 item plastik sekali pakai. Tetapi untuk penerbangan ini, maskapai mengganti barang-barang dengan campuran alternatif yang dapat digunakan kembali, dan didaur ulang. Misalnya, staf membagikan wadah makanan yang terbuat dari tebu dan peralatan yang terbuat dari tepung tanaman.
Dalam penerbangan yang bernomor QF739 saat itu, mereka menggunakan produk yang dapat diubah menjadi kompos atau dapat didaur ulang kembali. Sehingga, semua produk kemasan makanan dalam penerbangan itu tidak ada yang berakhir menjadi sampah.
"Dengan kapasitas penumpang yang melebihi 50 juta orang setiap tahunnya, Qantas dan Jetstar saat ini menghasilkan jumlah sampah yang setara dengan berat 80 pesawat 747 yang terisi penuh," kata Andrew David, CEO Qantas.
David mengaku, pada saat sekali penerbangan Qantas, maskapainya itu akan menghasilkan 34 kilogram sampah. Sehingga jika ditotalkan untuk satu rute, misalnya pada ruter Sydney - Adelaide, maka Qantas menghasilkan 150 ton sampah tiap tahunnya.
Advertisement
Peduli Lingkungan
Ketika membahas dampak lingkungan dari penerbangan, kebanyakan orang fokus pada emisi. Industri penerbangan bertanggung jawab atas 2 persen dari emisi gas rumah kaca global. Beberapa pencinta lingkungan bahkan berjanji untuk berhenti terbang sebagai cara memerangi krisis iklim. Pada kenyataannya sampah penerbangan juga menjadi masalah nomor dua setelah emisi.
Qantas secara resmi belum mengumumkan jika maskapai berencana untuk melanjutkan uji coba penerbangan bebas sampah itu, tapi Qantas berharap ini bisa berlanjut. Qantas juga berharap bias menjadi contoh positif yang bias ditiru oleh maskapai lain dan ikut serta dalam menjaga kelangsungan hidup umat manusia.