Liputan6.com, Jakarta Publik kembali dihebohkan dengan kasus mutilasi yang terjadi di Malang. Jasad korban mutilasi ini diduga ditemukan di kawasan Pasar Besar di Kota Malang, Jawa Timur.
Penemuan jasad korban mutilasi ini dikarenakan bau yang sangat menyengat di kawasan pasar yang meresahkan pedagang. Laporan tersebut kemudian ditelusuri hingga Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri berikan konfirmasi bahwa benar adanya ditemukan jasad di lantai dua Pasar Besar Kota Malang.
Advertisement
Baca Juga
Korban mutilasi ini adalah seorang perempuan dengan ciri memiliki tato di kedua kakinya. Korban mutilasi ini bukan menjadi korban pertama yang meresahkan masyarakat Indonesia. Banyak kejadian mutilasi lain yang sangat meresahkan warga.
Berikut ada dua kasus mutilasi di daerah Banyuasin dan Blitar yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (16/5/2019).
Tega memutilasi sang pacar di Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan digemparkan dengan kasus mutilasi yang baru-baru ini terjadi. Kronologi kejadian mutilasi di Banyuasin ini ditemukannya jasad korban di dalam kamar penginapan di Kecamatan Sungai Lilin, Banyuasin.
Korban mutilasi berinisial VO masih berusia 21 tahun. Korban tercatat sebagai warga alan KH Azhari Kelurahan 16 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II Palembang.
VO sudah menghilang sejak awal Ramadan. VO diduga hilang ketika bersama pasangannya. Hal itu dikarenakan sidik jari di tubuh korban mengarah ke sang kekasih.
Hal itu terkonfirmasi keluarga korban bahwa sebelum menghilang, VO pergi bersama kekasihnya. Menurut keluarga VO, hubungan mereka sudah memasuki tahun ke-4.
Penanganan kasus mutilasi Banyuasin ini sudah dilakukan pihak kepolisian, dengan mencari informasi dari pihak pengelola penginapan dan membenarkan bahwa korban menginap di sana bersama pasangannya tersebut. Kemudian polisi juga meminta keterangan saksi sebagai penjual koper ke terduga pelaku. Saat ini kasus mutilasi Banyuasin mencapai tahap pencarian kekasih korban.
Â
Advertisement
Mutilasi guru tari di Blitar
Masyarakat Blitar kembali dihebohkan dengan penemuan jasad mutilasi dalam kondisi tanpa busana dan tanpa kepala berada di dalam koper minggu kemarin. Korban mutilasi setelah dilakukan penyelidikan ialah seorang guru tari.
Kronologi kejadian mutilasi di Blitar ini diduga adalah pembunuhan berencana. Mutilasi yang sudah direncakan terlebih dahulu. Hal ini teridentifikasi karena ada koper yang telah disiapkan, senjata tajam dan tempat pembuangan korban.
Menurut Barung Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera korban sempat lakukan pelawanan. Hal ini terlihat dari adanya luka di lengan korban karena sempat menangkis senjata tajam yang menyerangnya.
Korban bernama Budi Hartanto yang berusia 28 tahun tercatat sebagai warga Kelurahan Tanaman Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, yang berprofesi sebagai guru tari. Korban ditemukan tewas di dalam koper. Jasar korban ditemukan di semak-semak dekat sungai di Desa Karanggondang Kecamatan Udan Awu Blitar, Jawa Timur.Â
Yang menemukan koper tersebut ialah Iman, seorang warga setempat. Iman penasaran isi koper berwarna hitam yang berada di semak-semak. Setelah dibuka kopernya, terlihat jenazah sudah tanpa busana.
Melihat kasus mutilasi ini, Kabid Humas Polda Jatim beserta jajarannya langsung lakukan investigasi dan akan mempelajari hasil autopsi untuk dilakukan langkah selanjutnya yakni pencarian sidik jari dan pemburuan pelaku.