Liputan6.com, Jakarta Sudah seharusnya seorang anak membantu kedua orangtuanya. Tak jarang jika banyak orangtua yang mendidik anaknya untuk tebiasa ikut mengurus pekerjaan rumah. Seperti mencuci piring, mencuci bajunya sendiri, menyapu dan sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini tentu saja bertujuan agar sang anak tidak memiliki sifat manja dan terbiasa hidup disiplin. Ada beragam cara yang dilakukan para orangtua untuk mendidik anaknya. Salah satunya adalah memarahinya.
Ketika orangtua marah, sejatinya itu adalah cara agar sang anak patuh. Degan dimarahi diharapkan anak tersebut akan memperbaiki kesalahannya dan dapat melakukan sesuatu dengan benar. Seperti yang dialami seorang bocah laki-laki ini.
Ciptakan Pengering Pakaian
Seorang bocah laki-laki yang masih berusia 12 tahun ini memiliki ide yang kreatif setelah ia dimarahi oleh ibunya. Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Jumat (17/5/2019) bocah laki-laki yang berasal dari Nanning, Tiongkok.
Awal kisahnya saat ia disuruh oleh ibunya untuk mengangkat jemuran karena mulai gerimis. Namun karena terlambat, pakaiannya sebagian basah karena hujan. Karena hal itu ibunya menegurnya.
Dari kejadian itu, ia memiliki ide untuk membuat sebuah mesin yang dapat mengeringkan pakaian sesuai dengan kondisi cuaca. Mesin yang ia ciptakan ini mirip seperti sebuah rak pakaian dengan beberapa gantungan pakaian.
Cara kerja mesin tersebut yaitu ketika hujan mulai turun, gantungan baju akan tertarik ke bawah naungan sehingga cucian tidak terkena air hujan atau basah. Ketika sinar matahari bersinar lagi, rak akan kembali ke posisi semula.
Gerakan ini berasal dari sebuah sensor yang ia pasang di mesin rak tersebut. shinggga dapat mengidentifikasi sinar matahari dan cuaca mendung. Selain itu rak itu bisa menyesuaikan tingkat kebasahan pakaian.
Advertisement
Dapatkan Inspirasi Setelah Dimarahi Sang Ibu
Ketika ditanya darimana ia mendpatkan inspirasi menciptakan mesin itu, bocah itu menjawab,
“Begitu saya sendirian di rumah, ibu saya meminta saya untuk mencuci pakaian tetapi saya terlalu senang bermain dan tidak menyadari bahwa hujan turun di luar. Ibuku pulang dan melihat cucian basah.” dikutip dari World of Buzz.
Hal itu tentu membuat ibunya memarahinya. Bocah yang masih duduk di kelas 6 ini pun akhirnya mendapatkan ide untuk buat mesin otomatis untuk jemuran itu. Ia menciptakan mesin tersebut dibantu sang ayah dan juga gurunya.
Dari hasil usahanya tersbeut, bocah itu tak hanya memudahkan pekerjaan ibunya tetapi juga memenangkan peringkat pertama pada kompetisi inovasi anak muda di Guangxi, Tiongkok.