Liputan6.com, Jakarta Hampir sebagian besar orang memilih kucing sebagai binatang peliharaan. Kucing adalah hewan yang sangat lucu dan itulah sebabnya banyak orang di dunia yang menyayangi kucing. Kucing sendiri telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, hal tersebut diketahui dari penemuan dan penelitian kerangka kucing di Pulau Siprus.
Baca Juga
Advertisement
Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen. Tak hanya Mesir hampir orang-orang di seluruh dunia juga melalukannya. Tapi berbeda dengan negara yang satu ini, di negara ini kucing justru dimusnahkan dan jika warganya ingin memelihara kucing ada peraturan kapan kucing itu boleh keluar rumah.
Baru-baru ini, pemerintah Perth, Australia Barat meninjau undang-undang baru untuk kucing peliharaan, seperti yang Liputan6.com lansir dari The Independent, Selasa (21/5/2019). Pejabat pemerintah di Perth saat ini sedang meninjau undang-undang baru yang mengatur waktu tertentu bagi anjing maupun kucing peliharaan bisa keluar rumah.
Waktu Keluar Kucing
Usulan perubahan pada Undang-Undang Kucing 2011 memungkinkan untuk kucing dipaksa selalu tinggal di dalam rumah atau diberi jam malam yang membatasi hewan berbulu itu keluar rumah antara matahari terbit dan terbenam. Aturan baru tersebut juga mendapat dukungan dari komunitas kesejahteraan kucing dan anjing.
Roz Robindon, yang mengelola tempat penampungan dan adopsi kucing, Cat Haven, mengatakan jika organisasi kesejahteraan mendukung agar pemilik kucing peliharaan menjaga hewan peliharaan mereka tetap di dalam ruangan atau di kandang khusus. Pihaknya juga menyerukan agar usia wajib sterilisasi kucing diturunkan dari enam bulan menjadi tiga bulan.
Anggota Dewan Legislatif Australia Barat David Templeman mengatakan, pemerintah negara bagian barat telah berkomitmen untuk memastikan undang-undang ini selalu diperbarui dan sesuai dengan tujuannya untuk mengendalikan dan mengelola populasi kucing dan anjing di Australia Barat.
Advertisement
Pemerintah Bekerja Sama dengan Komunitas
Â
Pemerintah mengajak pemilik hewan peliharaan agar bertanggung jawab, menjaga populasi dan hewan lainnya tetap aman. Selain untuk mengendalikan dan mengelola populasi kucing di Australia Barat, larangan ini juga bertujuan untuk melindungi hewan asli Australia seperti burung dan reptil yang jumlahnya makin menurun.
Berdasar penelitian tahun 2017, diperkirakan, kucing liar telah membunuh hingga 377 ekor burung dan 649 ekor reptil setiap tahunnya di Australia. Pemerintah Australia Barat juga mendorong untuk mempertemukan kembali hewan peliharaan yang hilang, supaya mengurangi jumlah kucing yang ada di tempat penampungan.