Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal dengan McDonald's? McDonald's masih menjadi restoran terbesar di dunia karena hampir ada di setiap negara. Memiliki ciri khas tersendiri membuat restoran yang satu ini mendapatkan tempat di hati para penikmantnya. Baru-baru ini restoran cepat saji McDonalds resmi dibuka di Swedia.Â
Baca Juga
Namun setelah melihat ukuran restoran ini, nampaknya restoran ini terlalu kecil ukurannya jika pangsa pasarnya ditargetkan untuk manusia. Lantas, untuk apa restoran mini ini sebenarnya dibuat?
Advertisement
Beberapa waktu belakangan, sejumlah restoran McDonald's di negara Swedia diketahui menyiapkan ruang khusus pada bagian atap gerai mereka untuk dipakai sebagai tempat tinggal bagi para lebah.
Restoran Cepat Saji Terkecil di Dunia
McDonalds, telah membuat restoran cepat saji terkecil di dunia dengan tujuan yang cukup mulia. Dibuatnya restoran ini merupakan praktik dari McDonalds Swedia untuk mendukung kegiatan ramah lingkungan, terutama mengenai fenomena jumlah lebah yang semakin menurun seiring dengan perkembangan kehidupan perkotaan.
Menurunnya populasi lebah ini diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk penggunaan pestisida berlebihan, polusi, serta kurangnya bunga liar untuk diserbuki para lebah. Merespon fenomena ini, McDonald's Swedia akhirnya bekerjasama dengan desainer dari agensi kreatif untuk membuat kotak sarang lebah dengan eksterior yang menyerupai restoran McDonald's.
Gerakan ini juga telah didukung oleh sebagian besar perusahaan-perusahaan lain di Swedia, dengan upaya mengganti lahan kosong disekitar bangunan dengan rerumputan dan berbagai bunga supaya para lebah bisa kembali datang.
Advertisement
Mendapatkan Apresiasi
Atas kepedulian McDonald's terhadap lebah tersebut, sebuah agensi yang menamai diri mereka sebagai Nord DDB memberikan apresiasi dengan membuat gerai mini untuk produk fast food asal Amerika Serikat tersebut. Bukan diperuntukkan bagi manusia, gerai McD terkecil di dunia yang diberi nama McHive ini dibuat khusus sebagai tempat nongkrong bagi para lebah.
"Dalam kampanye terbaru, kami menyoroti inisiatif lokal kecil yang ditingkatkan McDonald. Salah satu inisiatif itu adalah dari pemilik franchise Christina Richter, yang memiliki sarang lebah di atap restorannya," ujar perwakilan dari Nord DDB, Petter Dixelius, seperti yang Liputan6.com lansir dari The Independent, Sabtu (25/5/2019).
Nord DDB juga memperhatikan detail dari McHive, mulai dari bentuk restoran, logo ciri khas dari McDonald's, hingga iklan pada bagian jendela gerai McD terkecil di dunia tersebut. Kini, McHive sendiri diketahui telah laku dengan harga 10 ribu dolar AS atau setara Rp 144 juta dalam acara pelelangan, dan uang yang diterima rencananya akan disumbangkan ke konservasi lebah.