Liputan6.com, Jakarta Sudah menjadi isu yang kerap dibahas jika beberapa hewan-hewan yang hidup di bumi ini masuk dalam kategori dilindungi. Baik hewan yang berada di darat maupun di laut. Bahkan beberapa negara membuat peraturan tertulis untuk melindungi hewan-hewan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Mayoritas hewan yang dilindungi adalah hewan langka atau hewan yang berkembang biaknya membutuhkan waktu yang lama. Namun sayangnya, walaupun telah gencar disuarakan oleh pemerintah maupun aktivis lainnya masih ada saja manusia yang melanggarnya.
Seperti membunuh untuk diambil bagian tubuhnya maupun memanfaatkan jasanya untuk kepentingan pribadi maupun untuk segelintir kelompok yang tak bertanggung jawab. Salah satu hewan yang dilindungi namun masih kerap diekspolitasi oleh manusia adalah gajah.
Bayi Gajah Dipaksa Berkeliling Dengan Turis
Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Rabu (29/5/2019) di Thailand terdapat seekor bayi gajah yang diduga masih berusia 1 tahun. Bayi gajah yang dipanggil Dumbo tersebut sekarat setelah mengalami patah tulang kaki.
Hal itu disebabkan karena Dumbo menderita kekurangan gizi dan kelelahan. Ia tinggal di sebuah tempat wisata. Dumbo ambruk saat dipaksa untuk berjalan berkeliling bersama ibunya untuk menemani para turis di Pattaya.
Ada tali pendek yang melingkar di leher Dumbo yang tersambung dengan ibunya selama perjalanan menemani para turis. Dumbo dan ibunya serta gajah lainnya harus berjalan berkeliling dengan para turis dalam cuaca yang bersuhu mencapai 40 derajat celcius.
Advertisement
Tersebar di Media Sosial
Peristiwa itu dilihat langsung oleh seorang warga negara Filipina yang sedang berada di lokasi, dilansir dari Mail Online. Turis asal Filipina itu melihat bagaimana Dumbo harus jatuh terguling kemudian berusaha bangkit karena lehernya terikat oleh ibunya yang sedang membawa turis.
"Ada lebih banyak bayi gajah diikat dengan ibu mereka berjalan-jalan dengan turis di punggung mereka menikmati di bawah terik matahari saat gajah-gajah ini menderita," kata turis yang bekerja sebagai guru di Myanmar dan sedang berlibur bersama teman-temannya.
Dengan mengumpulkan seluruh kekuatannya, ia akhirnya mengupload video yang ia peroleh ke media sosial. Sontak saja video tersebut menimbulkan kegeraman para netizen. Para netizen meyalahkan para turis dan juga jasa tempat wisata yang membuka bisnis dengan memanfaatkan hewan langka dengan perlakuan keji itu.
“Berharap orang-orang hanya menolak untuk berpartisipasi dalam kegiatan seperti itu ketika berlibur. Menyedihkan sekali,” kata seorang netizen.
"Kasihan sekali. Dia sangat kecil dan terpaksa berjalan sejauh itu begitu lama. Dia harus mengambil beberapa langkah hanya untuk mengikuti. Kenapa dia tidak disimpan di tempat lain dan tetap aman? Turis memiliki begitu banyak hal untuk dipertanggungjawabkan dalam hal kekejaman terhadap hewan, ” imbuh netizen lainnya.