Liputan6.com, Jakarta Saat bulan suci Ramadan, orang akan berlomba-lomba mengamalkan kebaikan. Tak hanya salat dan puasa namun juga bersedekah. Ada banyak cara bersedekah, misal dengan membuka puasakan orang lain, memberi santunan kepada anak yatim dan lain sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
Mengajak buka puasa bersama dengan anak yatim piatu tentu bisa menjadi sebuah pilihan bersedekah. Tetapi lain halnya dengan kisah yang satu ini, dalam status Facebooknya, akun Facebook bernama Agus Penyoe ini mengajak anak-anak yatim untuk berbelanja baju lebaran dalam rangka kegiatan amal.
Tak disangka respon dari anak-anak ini, membuat haru panitia, relawan sponsorship dan sejumlah partisipan. Dalam laman Facebooknya, Agus menceritakan jika ada anak yatim yang baru pertama kali mengunjungi mal, bahkan tegang saat masuk mal sampai muntah. Ada juga yang tidak bisa tidur semalaman karena bingung mau belanja apa dan ada yang baru pertama kali menggunakan eskalator atau pun mobil.
Untuk berita selengkapnya, berikut Liputan6.com rangkum dari akun Facebook Agus Penyoe, Jumat (31/5/2019).
Rasa Bahagia Saat Bisa Memilih Baju
Rasa bahagia dari anak-anak tersebut terlihat jelas dari raut wajahnya. Mungkin terlihat sederhana, namun bagi anak-anak ini mungkin hal ini adalah pertama kalinya mereka bisa memilih sesuatu yang ia suka. Karena biasanya, mereka akan memakai pakaian dari pemberian orang lain untuk hari raya besok, itu pun jika ada orang baik hati yang akan memberinya. Namun, jika tak ada, mereka akan memilih pakaian yang masih layak buat dipakai di hari raya nanti.
"Makanya tidak heran pada saat mereka diajak buat belanja, diberikan pilihan dan menentukan pilihan, Mereka seolah-olah masih tidak percaya dengan hal tersebut. Bukan maksud mengajarkan konsumtif, tapi setidaknya kami ingin agar adek2 ini merasa mereka punya PILIHAN dalam hidup ini, merasa sama dengan anak lain walaupun itu mungkin sekali selama hidup mereka saat ini." tutur Agus pada Rabu (29/5/2019)
Dalam unggahannya, Agus juga menceritakan anak-anak yatim tersebut terlihat kaku, diam-diam mencuri kesempatan untuk menyentuh pakaian tersebut dan tidak berani menyentuh lagi ketika didatangi oleh karyawan. Saat diminta untuk berbelanja, ada yang lebih dahulu memilih untuk melihat-lihat mall, deretan, baju, sepatu tas dan pernak-pernik lainnya.
Tak hanya itu, saat anak-anak yatim tersebut disuruh memilih dan mencoba. Terucap kata-kata yang membuat haru dari relawan atau pun petugasnya. Mereka terlihat sungkan, takut namun juga nampak bahagia.
"Saat adik2 itu didekati, disuruh memilih, mencoba, maka akan terdengar Kata-kata yang bakal sering kami dengar dan akan kami ingat selalu dari mulut polosnya.. "Boleh kak?", "Ndak dimarah?", " Ndak apa-apa ini?", "Endak kok, cuma mau liat aja" tambah Agus
Advertisement
Membuat Karyawan Menangis Haru
Tak hanya anak-anak, karyawati tempat anak-anak berbelanja pun juga sampai menangis terharu saat ada seorang anak yang berujar ingin beli dua baju, untuk saudara yang tidak bisa ikut dan sedang sakit. Tentu saja, ucapan anak ini membuat petugas haru dan meminta karyawan pergi izin sebentar untuk menangis.
"Ndak tahan liat ekspresi adek2 yatim ini mas pas mereka liat barang2 disini. Mereka takut pegang, disuruh milih mereka bingung. Disuruh coba mereka bengong, apalagi pas dipasangi sepatu, mereka jadi kaku. Ndak tahan liat mereka mas, mereka antara bahagia dan takut" ujar karyawan seperti dituliskan Agus.
Dalam penutup statusnya, tak lupa Agus mengucapkan terimakasih atas bantuan seluruh petugas, karyawan dan donatur yang terlibat dalam acara ini.
"Kalo bukan karena petugas dan relawan yang sabar, donatur, partisipan dan semua orang yang BAIK yang mengarahkan, menemani dan mengajari adik2 ini buat memilih tidak mungkin adek2 itu bakal mempunyai PILIHAN selama hidupnya saat ini.. Kami tidak bisa memberikan balasan atas apa yang telah diberikan oleh orang2 BAIK tersebut selain rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada orang-orang yang terlibat dalam acara ini" pungkas Agus.