Sukses

5 Cara Tetap Kuat Puasa Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Cara agar tetap kuat puasa saat perjalanan mudik cukup sederhana

Liputan6.com, Jakarta Perjalanan mudik biasanya dilakukan pada akhir bulan puasa Ramadan. Biasanya mulai dari H-5 lebaran adalah waktu ramai-ramainya arus mudik. 

Mudik yang dilaksanakan dalam waktu puasa tentunya mempengaruhi amalan dan ibadah puasa sedikit banyaknya. Apalagi bila kamu melakukan perjalanan mudik yang sangat jauh. Akan membutuhkan lebih banyak energi tentunya. Padahal kamu sedang tidak bisa makan dan minum.

Oleh karena itu, kamu perlu tahu cara agar tetap kuat puasa saat perjalanan mudik yang sederhana ini. Sebenarnya kamu cukup mempersiapkan dan mengatur pola makan dan istirahatmu saat di perjalanan mudik nanti.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/5/2019) tentang cara agar tetap kuat puasa saat perjalanan mudik

2 dari 3 halaman

Waktu Mudik dan Kebutuhan Cairan

1. Waktu Mudik yang tepat

Cara agar tetap kuat puasa saat perjalanan mudik yang pertama adalah memilih waktu yang tepat untuk mudik. Waktu mudik yang tepat untuk tujuan yang lumayan jauh adalah berangkat pada malam hari.

Hal ini akan lebih membuat nyaman karena kamu bisa menghindari matahari siang yang begitu terik. Sedangkan bila tujuan mudik memiliki jarak yang tidak terlalu jauh, atau memiliki waktu tempuh sekitar 6 jam, kamu bisa berangkat pada pagi hari setelah salat subuh.

Udara pagi yang segar akan membuat kamu lebih bersemangat dan masih segar dalam melakukan perjalanan mudik. Waktu mudik ini mempertimbangkan saat siang hari yang mana sinar matahari sangat terik, yang bisa menyebabkan badan bisa lemas dan tentunya akan mengganggu ibadah puasa.

Apalagi bila kamu sampai dehidrasi, maka mau tidak mau harus membatalkan puasa daripada kamu malah pingsan dan perjalanan mudik semakin kacau. Selain itu, kamu juga perlu memikirkan waktu-waktu macetnya jalanan yang akan kamu tempuh. Saat macet tentunya badan akan lebih cepat lelah karena terlalu lama berada di jalan.  

2. Kebutuhan Cairan

Kebutuhan air tentunya memang merupakan yang paling penting untuk orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Memenuhi kebutuhan air harian sebanyak 8 liter akan sangat membantu dalam mencegah terjadinya dehidrasi pada tubuhmu selama mudik.

Minum air putih sebanyak 2-3 gelas saat sahur, dan selebihnya bisa dipenuhi saat berbuka dan malam hari. Namun, jangan terlalu berlebihan minum air putih karena bisa membuat kamu sering buang air kecil yang juga bisa menyebabkan dehidrasi.

Apalagi bila kamu naik bus yang tidak memiliki wc, tentunya bus tersebut tidak akan selalu berhenti di setiap rest area atau pom bensin.

3 dari 3 halaman

Istirahat Serta Sahur dan Berbuka

3. Istirahat cukup

Dalam perjalanan mudik, salah satu hal yang paling penting adalah menjaga pola tidurmu. Apalagi bila kamu melakukan perjalanan mudik yang cukup jauh dan menggunakan kendaraan pribadi.

Tentunya pengaturan istirahat menjadi sangat penting. Jangan sampai kamu malah ngantuk saat mengendarai mobil yang berakibat fatal pada akhirnya. Oleh karena itu dianjurkan untuk mudik bersama teman atau keluarga, agar bisa bergantian istirahat dan terjaga.

4. Sahur dan Berbuka

Makan sahur dan berbuka puasa sangat penting dalam menjaga tubuh tetap kuat melaksanakan puasa saat perjalanan mudik. Makanlah dengan kenyang saat sahur agar banyak energi tersimpan dalam tubuhmu.

Sehingga kamu akan lebih kuat dalam menjalani mudik sekaligus berpuasa. begitu pula dengan saat berbuka puasa. Jangan makan terlalu berlebihan, namun jangan pula makan terlalu sedikit. Pastikan kebutuhanmu tercukupi dengan mempertimbangkan kegiatan yang akan kamu lakukan nantinya.

5. Membawa Bekal

Membawa bekal sangatlah penting dalam perjalanan mudik. Apalagi bila waktu perjalanan mudik harus diselingi dengan berbuka ataupun sahur. Kamu bisa membawa beberapa makanan kecil untuk sahur dan berbuka puasa seperti kurma, buah, dan air putih yang cukup.

Jangan lupa bila berhenti di rest area atau tempat makan, kamu harus makan dengan kenyang agar tubuh tetap fit dan sehat selama puasa.