Sukses

Ini Kenangan SBY tentang Ibu Ani Yudhoyono di Hari-Hari Terakhir Sebelum Berpulang

SBY menceritakan hari-hari terakhir Ani Yudhoyono melawan penyakit yang diderita.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY baru saja kehilangan sang istri tercinta, Ani Yudhoyono pada Sabtu (1/6/2019). Ani Yudhoyono berpulang saat menjalani perawatan medis di National University Hospital, Singapura pukul 11.58 waktu Singapura. 

Sebelumnya, diketahui mantan Ibu Negara divonis penyakit kanker darah pada awal Februari lalu. Dalam prosesnya menjalani perawatan intensif, Ani Yudhoyono kerapkali berkabar melalui Instagram pribadinya, @aniyudhoyono.

Di sampingnya, sang suami beserta kedua anak dan menantu silih berganti mendampingi wanita yang akrab disapa Memo itu. Almarhumah dikenal sebagai sosok yang tegar. Bahkan dirinya dengan tegas mengungkapkan bahwa ia tak akan menyerah melawan penyakit ganas tersebut.

"Insya Allah, I will never give up fighting this cancer.” Tulisnya di akun Instagramnya.

Tak hanya itu, jauh sebelum dirinya terbaring di rumah sakit, Almarhumah juga lekat dengan dedikasinya mendukung suami. Seperti diketahui, dirinya tak pernah lelah mendampingi di sisi SBY dalam memimpin Tanah Air selama dua periode berturut-turut.

Tak heran Almarhumah amat dikenang masyarakat Indonesia bahkan hingga akhir hayatnya. Di mata SBY sendiri, Almarhumah merupakan sosok istri, ibu, sekaligus nenek terbaik yang menemaninya selama 43 tahun ini.

2 dari 3 halaman

Sosok Wonder Woman bagi para perawat rumah sakit

Sepulang SBY di Tanah Air, mantan orang nomor satu di Indonesia itu pun mengenang kembali hari-hari terakhir sebelum kepergian almarhumah Ani Yudhoyono. SBY mengatakan bahwa sang istri sempat menjadi perbincangan para perawat di National University Hospital, Singapura.

"Kemarin sempat bertemu beberapa perawat dari rumah sakit di Singapura, mengatakan, itu Madam Ani is a strong woman (Ibu Ani seorang perempuan yang kuat." Ungkapnya.

SBY menambahkan bahwa dirinya telah ikhlas merelakan kepergian Ani Yudhoyono. Pasalnya, Ia tetap berjuang melawan penyakit yang diderita meski rasa sakit yang didapatkan begitu bertubi-tubi.

"Ini semestinya sudah kembali ke maha kuasa, karena begitu kerasnya hantaman itu. Diserang di berbagai organ tubuh, tapi masih tetap bertahan," ucap SBY di Puri Cikeas, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019) malam.

Beberapa hari sebelum kepulangan Almarhumah, dokter juga sempat menyatakan bahwa Almarhumah kemungkinan bisa disembuhkan. Hal ini berdasarkan kondisi terbaru sel-sel kanker di dalam tubuh Ani Yudhoyono yang dinilai menurun secara tajam.

3 dari 3 halaman

Menitikan air mata di detik-detik terakhir

Sekitar tiga minggu lalu sebelum krisis ini. Perkembangannya positif. Bahkan kami punya harapan Insyaallah bisa disembuhkan. Karena dokter mengatakan bahwa sel-sel kankernya dalam tubuh Bu Ani menurun secara tajam," tutur SBY.

Namun, takdir berkata lain. Beberapa waktu setelah laporan positif tersebut, sel-sel kanker yang bersemayam justru meningkat tajam. Kondisi tersebut lantas membuat para dokter kewalahan menangani Almarhumah.

Meski demikian, SBY selama dua hari dua malam dirinya menemani istri tercinta berjuang untuk melawan kanker yang ganas. Di detik-detik terakhir kepulangan Ani Yudhoyono, SBY menuturkan bahwa sang istri yang tengah dibius total terlihat menitikan air mata.

Di saat tersebut, SBY terus menyampaikan perkataan lembut dan indah untuk menenangkan istrinya. Meski tak bisa berkomunikasi, nampaknya Almarhumah merasa banyak orang tersayangnya yang mendampingi di akhir hayatnya.

"Saya ucapkan, ibu, selamat jalan, semoga memo hidup tenang di sisi Allah SWT, itulah momen dan kami semua di situ melihat jam 11.50. Itulah Bapak Presiden, Bapak Habibie, Ibu JK, Ibu Ageng, putrinya kembali, Insyaallah husnul khotimah," tutur SBY di rumah duka, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019).