Sukses

Tak Biasa, Kebun Binatang Unik Ini Gabungan dari Karya Seni dan Ilmiah

Labiomista adalah kebun binatang yang paduan konsep dari seorang seniman dan ahli sains.

Liputan6.com, Jakarta Menghabiskan waktu bersama keluarga mengunjungi tempat-tempat wisata pasti sangatlah menyenangkan. Salah satu alternatif tempat wisata yang selalu ramai saat waktu liburan tiba adalah kebun binatang.

Hal pertama kali yang terpikirkan jika mengingat kebun binatang kebanyakan adalah banyaknya kandang satwa-satwa liar di area yang luas. Sepanjang berkeliling kebun binatang, para pengunjung akan disuguhkan pemandangan ala hutan dengan banyak pepohonan serta hewan yang di kandang sesuai dengan jenis-jenisnya.

Pengunjung khususnya anak-anak dapat melihat secara langsung hewan-hewan buas di sana. Namun nyatanya ada kebun binatang yang justru punya knsep unik dan berbeda. Tak seperti kebanyakan kebun binatang yang mengusung konsep alam liar, kebun binatang ini justru berada di dalam ruangan.

2 dari 3 halaman

Konsep Unik Gabungan dari Seniman dan Pakar Sains

Mengusung konsep unik, salah satu kebun binatang di Belgia ini merupakan kebun binatang yang justru jauh dari image alam liar. Dilansir dari The Guardian oleh Liputan6.com, Selasa (11/6/2019) seorang seniman Koen Vanmechelen yang memiliki ide ini.

Ia adalah seorang seniman yang selama dua dekade memiliki keinginan untuk melakukan percobaan dengan hewan-hewan seperti mengembangbiakan jenis ayam hingga menjelajahi potensi imunologis unta.

Bangunan kebun binatang yang berada di Belgi Timur ini pun seperti ruangan pameran seni. Seperti pajangan tubuh babi, ayam dan mahkluk bersayap aneh yang diterangi dengan lampu neon di dalam sebuah kotak kaca.

Selain ini, kebun binatang ini juga dilengkapi dengan ruangan laboratorium dengan keamanan tinggi dan beberapa fasilitas rahasia lainnya untuk mengembangkan spesies di masa depan.

3 dari 3 halaman

Koleksi Hewan-hewan

Koen Vanmechelen mengatakan bahwa tak hanya pajangan hewan yang sudah mati saja tetapi juga terdapat kandang-kandang hewan yang masih hidup di bangunan serta taman yang memiliki luas 5000 meter persegi ini.

Kami memiliki burung pemakan buah di sini, dan kandang elang di ujung lain gedung, melambangkan ketegangan alam yang kekal - predator dan mangsa dalam pencarian keseimbangan yang abadi, dengan kita manusia di tengah,” ucapnya dikutip dari The Guardian.  

Ia memiliki pemikiran dan pandangan bahwa banyak seniman yang menjadikan hewan sebagai objek, tetapi hanya sedikit yang bisa melindungi hewan-hewan tersebut. Seperti karya naturalis abad ke-19 Charles Waterton yang menggabungkan bagian dari kera, ikan dan katak yang kemudian menjadi hasil karya seni yang eksotis.  

Kebun binatang yang menggabungkan antara seni dan pengembangan ilmu sains ini juga telah didukung oleh pemerintah kota setempat. Sudah banyak hasil penelitian seperti kawin silang yang dilakukan di kebun binatang ini.

"Proyek ini adalah simbol untuk mendobrak hambatan, membuka perbatasan dan merangkul keanekaragaman budaya," imbuhnya.

Video Terkini