Liputan6.com, Jakarta Masa kanak-kanak adalah masa-masa yang biasanya dihabiskan untuk bermain. Baik bermain dengan teman-teman maupun bersama saudara. Dari sekian banyak jenis permainan, salah satu permainan yang mungkin sudah tak asing lagi didengar oleh masyarakat adalah petak umpet.Â
Baca Juga
Advertisement
Permainan petak umpet ini menjadi salah satu permainan anak-anak yang banyak digemari. Selain dapat dimainkan oleh banyak orang, permainan ini pun cukup seru. Petak umpet bisa dilakukan di berbagai tempat, seperti di luar rumah maupun di dalam rumah sekalipun.Â
Walaupun sedang bermain, sepertinya perhatian orangtua tetaplah diperlukan dan sangat penting. Ketika anak bermain, bukan berarti orang tua dapat lengah untuk tak mengawasinya. Hal tersebut karena telah terjadi kasus di Kyrgyzstan di mana dua anak bermain petak umpet di tempat yang tak seharusnya dan menjadi petaka.Â
Terjebak di Kulkas Saat Bermain Petak Umpet
Dilansir dari Daily Mail oleh Liputan6.com, Senin (17/6/2019) dua orang bocah ditemukan meninggal dunia di dalam kulkas oleh pihak keluarganya. Mereka dalah David berusia 6 tahun dan Nikita yang masih berusia 4 tahun. Keduanya diduga bermain petak umpet di sekitar rumah mereka yang berlokasi di desa Mikhaylovka di wilayah Issyk-Kul di Kirgistan timur.
Saat bermain petak umpet, David bersembunyi di dalam kulkas tua yang dibiarkan di luar rumah. Saudara perempuannya, Nikita berhasil menemukan David dan ikut masuk ke dalam kulkas tersebut. Kulkas tua itu adalah kulkas buatan era Uni Soviet yang tak bisa dibuka dari dalam dan terdapat magnet di pintunya dikutip dari Daliy Mail. Sehingga, pintu hanya bisa dibuka dari luar.Â
Menyadarinya anaknya tak ada di sekitaran rumah, Roman dan istrinya bernama Yulia mencari keberadaan kedua anaknya di desa tempat mereka tinggal. Setelah beberapa jam pencarian yang gagal, orang tua yang khawatir lalu melaporkan anak-anak yang hilang ke pihak polisi.
Â
Advertisement
Ditemukan Oleh Pihak Kepolisian
Ketika petugas tiba di tlokasi kejadian, mereka mencari dua bocah itu di rumah keluarga terlebih dahulu kemudian halaman. Kemudian polisi menemukan anak-anak di lemari es. Orang tua yang putus asa mencoba menyadarkan anak-anak mereka dengan melakukan CPRÂ namun sayangnya sudah terlambat.
Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada media bahwa orang tuanya menjadi khawatir setelah mereka tidak mendengar suara anak-anak mereka untuk sementara waktu dan kemudian mulai mencari mereka.
“Anak-anak terakhir terlihat bermain di halaman dekat rumah mereka. Lima jam kemudian mereka ditemukan di lemari es. Mereka tidak bisa membuka kulkas dari dalam dan mati kehabisan napas dan badannya telah kaku." ungkap salah satu pihak polisi.Â
Polisi yang akhirnya berhasil menemukan anak-anak itu pun membawa kasus ini sebagai insiden atau sebagai sebuah kecelakaan. Selain itu diimbau pula bagi apara orangtua lainnya harus selalu waspada dalam menjaga anak-anaknya walaupun sedang bermain di kawasan halaman rumah sekalipun.Â