Sukses

Ramah Lingkungan, Sneakers Ini Terbuat dari Tanaman dan Bisa Terurai Setelah Rusak

Terobosan baru sneakers ramah lingkungan berbahan dasar tanaman yang terurai dalam waktu 45 hari.

Liputan6.com, Jakarta Umumnya, sepatu yang telah usang akan langsung dibuang atau dibiarkan begitu saja. Selain mengotori rak sepatu, sepatu tak layak pakai juga bisa jadi salah satu pencemaran lingkungan karena tergolong sampah. 

Untungnya, sebuah perusahaan sepatu tergugah menciptakan terobosan baru untuk mengatasi hal tersebut. Dilansir Liputan6.com dari laman Hypebeast, Senin (17/6/2019), perusahaan Native Shoes menyuguhkan produk sepatu terbarunya yang ramah lingkungan yang diberi nama Plant Shoe.

Disebut Plant Shoe karena sepatu tersebut terbuat dari tanaman sekaligus dapat terurai dengan tanah setelah rusak. Plant Shoe menjadi salah satu inovasi luar biasa dan bermanfaat karena mengutamakan kelestarian lingkungan.

Seperti diketahui, banyak negara yang menggemborkan bahayanya sampah plastik dan organik yang butuh ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat terurai dengan tanah. Alhasil, tidak sedikit desainer dunia yang tersentuh hatinya hingga mampu menelurkan karya apik untuk kebaikan lingkungan dan manusia.

2 dari 2 halaman

Kantongi sertifikat Animale Cruelty Free

Sepatu dalam bentuk sneakers tersebut dilaporkan mulai dijual pada 12 Juni lalu. Karena bahannya yang alami, sneakers Plant Shoe dibandrol seharga USD 300 atau Rp 4,3 juta dengan varian warna putih saja. Sneakers tersebut juga tersedia untuk ukuran pria maupun wanita.

Native Shoes sendiri adalah perusahaan penghasil sepatu yang berlokasi di Kanada. Perusahaan yang berdiri sejak 2009 itu punya mimpi untuk memproduksi karya-karya yang mampu didaur ulang.

Lewat sneakers Plant Shoe, Native Shoes pelan-pelan mewujudkan impiannya. Selain bebas bahan kimia, produk usungan Native Shoes juga dibuat tanpa unsur bagian tubuh binatang. Itulah mengapa Plant Shoe telah mengantongi mengantongi sertifikat Animale Cruelty Free.

Bagian atas sneakers Plant Shoe berbahan dasar material kulit nanas diolah bersama kapas. Sedangkan solnya terbuat dari gabus dan getah pohon karet hevea. Solnya sendiri terdiri atas warna cokelat dan putih.

Dikutip Liputan6.com dari laman Fashion Journal, Senin (17/6/2019), proses penguraian sneakers Plant Shoe dimulai terjadi dalam kurun waktu 45 hari setelah terpapar langsung dengan bakteri dan mikroorganisme.

Yang jadi poin plus, sneakers Plant Shoe tidak akan mengancam lingkungan karena murni terbuat tanpa bahan kimia dan sintetis.

Video Terkini