Liputan6.com, Jakarta Pada Selasa (18/6/2019) kemarin kawasan wisata Malioboro dilakukan uji coba bebas kendaraan bermotor. Tentu saja hal ini menjadikan suasana di Jalan Malioboro tampak berbeda. Kaawasan tersebut terlihat lengang dan juga jauh dari kemacetan, satu-satunya kendaraan bermesin yang bisa melewati Jalan Malioboro ialah Trans Jogja.
Uji coba tersebut dilakukan untuk mewujudkan kawasan pedestrian di kawasan wisata tersebut. Uji coba untuk menjadikan Jalan Malioboro sebagai kawasan pedestrian tersebut dilakukan bertepatan pada Selasa Wage. Karena setiap Selasa Wage para pedagang yang biasa berjualan di sekitar jalan Malioboro libur, sehingga tak ada yang akan berjualan di sepanjang Malioboro.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan mulai Selasa Wage (18/6/2019) kemarin kawasan Malioboro akan ditutup bagi kenadaraan bermotor. Hal ini juga akan dilakukan seterusnya setiap Selasa Wage. Namun uji coba kawasan pedestrian di Malioboro juga akan dilakukan pada hari ramai.
Rupanya saat uji coba penutupan akses jalan ke Malioboro pada Selasa (18/6/2019) kemarin, ada hal menarik yang menjadi sorotan. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (19/6/2019) terdapat sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan sekelompok orang kompak melakukan aksi tarian tradisional di sepanjang jalan Malioboro.
Lakukan Flashmob Tarian Tradisional
Video yang diunggah di berbagai media sosial tersebut memperlihatkan sekelompok orang yang melakukan tarian tradisional saat uji coba kawasan pedestrian Malioboro. Jika bisanya sekelompok orang melakukan flashmob dengan tarian-tarian modern, lain halnya yang dilakukan sekelompok penari di kawasan Malioboro itu.
Dalam video yang beredar di media sosial tersebut para peserta flashmob yang turut serta menari ialah sekelompok pria dengan menggunakan pakaian kasual. Bukan hanya untuk menghibur para wisatawan yang ada di Malioboro, namun aksi flashmob tersebut juga dilakukan sebagai bentuk pelestarian budaya.
Advertisement
Tunjukkan Karakter Yogyakarta
Disebutkan video viral flashmob tarian tradisional yang beredar di media sosial tersebut dibuat oleh pihak Keraton Yogyakarta. Pihak Keraton Yogyakarta khususnya Sri Sultan Hamengkubuwono X menginginkan jika setiap Selasa Wage kawasan pedestrian Malioboro tersebut tidak kosong dan bisa diisi dengan pentas seni tradisional.
Dikutip Liputan6.com dari chanel Youtube Nuradi Kumoro, Rabu (19/6/2019) para penari yang melakukan flashmob tarian tradisional di kawasan Malioboro tersebut merupakan penari KHP Kridhamardawa Keraton Yogyakarta. Dalam video yang beredar di media sosial, para penari tersebut dengan terampil menarikan Beksan Wanara.
Tarian Beksan Wanarasa sendiri merupakan sebuah tarian kolosal yang menceritakan pertarungan antara Sugriwa dan Subali di depan Gua Kiskendo karena adanya salah paham. Tentu saja tarian yang kembali ditarikan oleh sekelompok pemuda di kawasan Malioboro itu mengudang decak kagum netizen.
Reaksi Netizen
Beredarnya video yang memperlihatkan flashmob dengan tarian tradisional tersebut tentu saja membuat banyak netizen bangga. Berbagai reaksi mengenai salah satu bentuk pelestarian budaya tersebut juga diungkapkan oleh para netizen.
"Kerennn.. bangganya kita orang Indonesia punya karya seni yg adiluhung" tulis akun @f24nk1.
"Tari daerah dimanapun berada.sangat indah ditonton dinikmati semoga tak tergerus oleh perkembangan zaman" ujar akun @SunarjoMrm.
"jarang banget lihat laki laki yang berani mengekspresikan diri lewat tari terutama tari tradisional, Saya merinding lihat vidio ini" tulis akun @adiendap.
"Kereeennn dan bangga lihat generasi muda yg spt ini biar gaul tp tetap cinta hasil budaya Indonesia" komentar akun @Tikayulie.
Advertisement