Sukses

Potret Anak Tumbuh Bersama Ayah Penyandang Down Syndrome, Kisahnya Bikin Haru

Punya anggota keluarga yang mengidap down syndrome tidak semua orang bisa dengan mudah untuk menerimanya.

Liputan6.com, Jakarta Mempunyai anggota keluarga yang memiliki kebutuhan khusus, pasti tidak semua orang dapat melaluinya dengan mudah. Ada yang dengan tulus dan ikhlas merawatnya. Namun ada pula yang merasa terbebani dan malu.

Apalagi yang memiliki kebutuhan tersebut adalah ayahnya sendiri. Tentu bukan sesuatu yang mudah untuk menjalani masa kecil, karena pasti akan menjadi bahan ejekan teman-teman.

Namun hal tersebut tergantung darimana kamu mau menerima anggota keluargamu. Karena ketika lahir, dirimu tidak bisa memilih siapa orang tuamu.

Seperti kisah wanita yang membagikan potret kebersamaannya dengan ayahnya yang miliki down syndrome ini. Dirinya membagikan potretnya dari kecil hingga kini. Baik foto dirinya maupun ayahnya yang miliki down syndrome tumbuh bersama.

Kisah wanita yang menerima dengan tulus anggota keluarganya yakni ayahnya yang mengidap down syndrome ini pun menjadi ramai diperbincangkan. Berikut potret anak tumbuh bersama ayah yang Liputan6.com lansir dari mothership, Jumat (21/6/2019).

2 dari 5 halaman

Potret masa kecil, dipangku oleh ayah

Kisah ini dibagikan oleh seorang netizen di media sosial Facebook pada Minggu (2/6/2019). Pengguna dengan nama Richie Anne Castillo ini menuliskan pesan ulang tahun ke-50 di Facebook yang ditujukan kepada ayahnya yang menyandang down syndrome.

Unggahan ini tak butuh waktu lama untuk viral. Karena kisah ini begitu menginspirasi, dan unggahan Richie ini telah mendapat like 56 ribu, komentar 6,2 ribu dan telah dibagikan sampai 75 ribu kali.

Selain ucapkan ulang tahun ke-50 untuk ayahnya, Richie Anne Castillo juga sampaikan kisah kehidupan dirinya bersama dengan ayahnya yang miliki down syndrome. Memang tidak mudah baginya, namun dirinya dapat melalui sampai sekarang.

3 dari 5 halaman

Kehidupan yang panjang dan indah

Castillo memulai dengan memperingati betapa panjang dan indahnya kehidupannya bersama ayahnya. Dan para dokter pun takjub dengan keteguhannya.

Terlepas dari dialisis seumur hidup, beberapa operasi dan prosedur medis, dirinya tetap terus tersenyum dan tetap optimis. Ia mengatakan, "Saya tidak takut karena saya percaya pada Tuhan," ungkapnya.

Namun terkadang, ayah Castillo mogok. Ia mengatakan "Aku lelah" atau "Itu benar-benar menyakitkan". Di waktu lain, dia mungkin menangis karena lututnya sakit karena kelebihan cairan.

 

4 dari 5 halaman

Memiliki ayah yang berbeda

Selain kerena kekurangan yang dimiliki ayahnya, unggahan Castillo juga mencerminkan bagaimana rasanya tumbuh dengan seorang ayah yang 'berbeda'.

Ketika dirinya masih kecil, Castillo kerap diejek oleh teman-teman sekolahnya, yang memanggilnya 'tidak normal' karena ayahnya. Pada awalnya, dia tidak tahu apa maksud dari teman-temannya.

"Sebagai seorang anak, saya tidak melihat ayah sebagai orang yang berbeda, saya melihat ayah sebagai ayah saya. Saya tidak mengerti mengapa mereka mengolok-olok saya dan menyebut saya tidak normal,".

 

5 dari 5 halaman

Pernah malu memiliki ayah down syndrome

Kemudian, ketika dia menyadari bahwa ayahnya mengalami down syndrome, Castillo pun menutupi keberadaan ayahnya dari hidupnya untuk mencegah agar tidak dikucilkan.

Dia menggambarkan dirinya sebagai 'pengecut' kemudian. Mengatakan bahwa ayahnya hanya pantas menerima semua "cinta, pengertian, kesabaran, dan penerimaan" yang dilakukan oleh setiap pasien down syndrom.

Dia akhir tulisannya, Castillo pun minta maaf karena belum bisa membahagiakan ayahnya.

"Aku minta maaf karena tidak sering membawamu ke pantai atau aku tidak membawakanmu makanan dim sum favoritmu atau aku tidak mengunjungimu lebih sering daripada yang seharusnya."

 

Video Terkini