Liputan6.com, Jakarta Ketika kamu sedang dihadapkan pada sebuah kondisi orang-orang di sekitar sedang terkena penyakit, kamu kerap akan cenderung menghindar atau enggan mendekati karena takut tertular. Biasanya kamu menjadi semakin takut dan menghindar bila orang tersebut menderita sakit yang bisa terlihat dari luar, misalnya sakit kulit.
Baca Juga
Advertisement
Padahal enggak semua penyakit menular begitu saja. Ada beberapa kondisi kesehatan yang cukup aman bila kamu dekati tanpa khawatir akan tertular. Ya, ternyata ada beberapa penyakit yang kelihatannya cukup parah, tapi ternyata tidak menular.
Berikut ini, Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber beberapa kondisi penyakit yang kerap ditakuti karena khawatir tertular padahal tidak, Jumat (5/7/2019).
Malaria
Salah satu kondisi kesehatan yang kerap dianggap menular adalah malaria. Padahal malaria tidak dapat ditularkan melalui orang ke orang. Ya, kamu bisa terserang atau terkena malaria hanya karena gigitan nyamuk. Nah, saat nyamuk menggigitmu, nyamuk akan melepaskan parasite malaria ke dalam aliran darahmu.
Bila hal ini terjadi, kamu akan mendapatkan gejala seperti demam, flu, masalah pencernaan, dan penyakit kuning. Namun, malaria menginfeksi sel darah merah. Karena itu, kamu bisa tertular malaria melalui transfusi darah, jarum yang sudah terinfeksi, atau selama kehamilan atau melahirkan.
Advertisement
Bronkitis
Beberapa bentuk bronkitis ada yang menular, ada juga yang tidak. Hal ini tergantung pada penyebab peradangannya. Bronkitis merupakan istilah umum untuk terjadinya infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada area bronkus di paru-paru.
Pada kondisi bronkitis akut biasanya diakibatkan oleh infeksi saluran pernapasan atas yang menyebar ke dada, sering disebabkan oleh virus dan menular. Ratusan virus, serta beberapa bakteri, berpotensi menyebabkan bronkitis. Mereka bisa memasuki tubuhmu melalui selaput lendir di mata, hidung, atau mulut.
Lain halnya dengan bronkitis akut yang menular, bronkitis kronis tidak menular. Kondisi berkelanjutan ini sering disebabkan oleh kebiasaan merokok jangka panjang atau terpapar polusi lingkungan.
Pneumonia Jamur dan Aspirasi
Kondisi ini disebut juga penyakit paru-paru basah. Melansir dari Klikdokter, pneumonia merupakan peradangan yang terjadi pada paru-paru. Pneumonia dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa dan bisa berakibat fatal.
Dua jenis penyakit pneumonia antara lain pneumonia jamur (dari lingkungan) dan pneumonia aspirasi (dari makanan atau cairan dihirup ke dalam paru-paru). Perlu diketahui bahwa, kedua jenis penyakit ini ternyata tidak menular. Namun kamu harus tetap selalu waspada terhadap penyakit ini karena bakteri dan virus yang menular.
Advertisement
Psoriasis
Psoriasis merupakan gangguan kulit yang diderita oleh banyak orang. Gangguan yang terjadi pada kulit ini ternyata tidak ada hubungannya dengan kuman atau bakteri. Melainkan sistem kekebalan yang menyerang kulit. Kondisi ini terjadi ketika tubuh membuat sel-sel kulit baru terlalu cepat sehingga terjadi penumpukan.
Psoriasis ini tidak disebabkan oleh mikroorganisme yang dapat ditularkan di antara manusia, jadi kamu tak perlu takut tertular dengan penyakit ini. Tanda-tanda dari penyakit ini antara lain kulit merah, gatal yang terlihat seperti sisik putih atau keperakan yang sering ditemukan pada siku, lutut, dan kulit kepala.
Penyakit Lyme
Penyakit Lyme disebabkan oleh kutu yang terinfeksi oleh virus lyme. Dalam artian bahwa, kamu tidak dapat tertular oleh penyakit yang berbasis bakteri dari orang lain, apakah itu melalui kontak biasa, ciuman, atau bahkan berhubungan intim. Hewan peliharaan juga tidak dapat menginfeksi kamu, meskipun mereka dapat membawa kutu penyebab penyakit Lyme ke tempat kamu tinggal.
Advertisement
Selulitas
Selulitas banyak dikenal sebagai salah satu penyakit yang menyebabkan bacteremia atau endocarditis yang mengancam jiwa. Ternyata kamu tidak perlu khawatir untuk tertular penyakit ini. Pasalnya, selulitas merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang hidup di kulit, dan sering kali tidak berbahaya.
Selulitis memang dapat menyebabkan lima tanda radang, yaitu merah, nyeri, hangat, bengkak, dan gangguan fungsi organ yang terkena. Pengobatannya dapat diberikan antibiotik dan antiradang atau antinyeri.