Sukses

10 Fakta Film Bumi Manusia dan Perburuan, Diangkat dari Novel Pramoedya Ananta Toer

Kedua film tayang serentak 15 Agustus 2019.

Liputan6.com, Jakarta Film Bumi Manusia dan Perburuan akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 15 Agustus 2019 mendatang. Dua film yang diangkat dari novel karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer ini memang cukup dinantikan.

Pasalnya dua novel karya sastrawan tersebut akan di luncurkan secara bersamaan. Bahkan kedua film tersebut turut menggandeng bintang-bintang film ternama seperti Adipati Dolken untuk film Perburuan dan Iqbaal Ramadhan dalam film Bumi Manusia.

Bukan hanya tayang bersama di bioskop saja. Akan tetapi dua film yang diadaptasi dari novel legendaris karya Pramoedya Ananta Toer ini merilis trailer dari Bumi Manusia dan juga Perburuan secara bersamaan pada Kamis (4/7/2019).

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (5/7/2019) berikut ini beberapa fakta terkait film Bumi Manusia dan Perburuan yang akan tayang secara bersamaan.

2 dari 5 halaman

Film Bumi Manusia

1. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo

Film yang diangkat dari novel karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Dalam perkenalan poster film Bumi Manusia di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (19/6/2019) lalu, Hanung juga mengaku juga sosok Pramoedya Ananta Toer salah satu sastrawan yang dihormati dan punya banyak karya besar.

Bukan hanya itu saja, saat acara berlangsung Hanung sempat menangis ketika mengenang bagaimana ia harus bersembunyi untuk membaca novel Bumi Manusia yang akan segera tayang di bioskop.

2. Durasi film mencapai 3 jam

Film Bumi Manusia yang tayang 15 Agustus 2019 mendatang rupanya akan berdurasi hampir 3 jam lamanya. Bahkan menurut Produser Falcon Picture, Frederica durasi 3 jam untuk salah satu karya dari novel Pramoedya Ananta Toer merupakan hal yang wajar. Karena, novel Bumi Manusia dari Pramoedya Ananta Toer sendiri memiliki ketebalan hingga 500 halaman. Meskipun telah berdurasi cukup panjang, nyatanya Hanung selaku sutradara tetap harus memotong lima adegan dari novelnya.

3 dari 5 halaman

Fakta Film Bumi Manusia

3. Banyak pemain dari Belanda

Film Bumi Manusia sendiri memang menceritakan mengenai kehidupan pada masa lalu di Indonesia. Di mana banyak warga Belanda yang tinggal dan menetap di Indonesia. Untuk mendalami film tersebut, Hanung Bramantyo pun sempat menggelar casting di Belanda demi Bumi Manusia. Bahkan ia juga melibatkan cukup banyak warga asli Belanda di film Bumi Manusia. Sekitar 60 persen para pemain yang terlibat dalam film tersebut merupakan pemeran yang di-casting langsung di Belanda.

4. Tuai protes saat pemeran utama diumumkan

Iqbaal Ramadhan yang dipercaya sebagai pemeran utama dalam Bumi Manusia sempat menuai kontroversi. Pasalnya tak sedikit netizen yang menganggap jika aktor muda tersebut tak pantas memerankan tokoh Minke. Hal ini dikarenakan Iqbaal dianggap terlalu muda untuk peran Minke serta kualitas akting yang sempat diragukan.

5. Studio besar pun dibangun

Untuk mendukung latar film dari Bumi Manusia, sang sutradara juga menyiapkan sebuah studio film yang cukup besar. Studio yang bernama Studio Gamplong ini berdiri di lahan seluar 2,5 hektar di Yogyakarta. Studio Gamplong yang pernah menjadi latar film Sultan Agung ini pun diubah menjadi kota Surabaya tempo dulu.

4 dari 5 halaman

Fakta film perburuan

1. Tayang bersama Bumi Manusia

Film Perburuan juga film yang diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer. Sama-sama diadaptasi dari seorang sastrawan terkenal, film Perburuan juga akan tayang bersamaan dengan film Bumi Manusia pada 15 Agustus 2019 mendatang.

2. Dibintangi Adipati Dolken dan Ayushita

Film Perburuan juga dibintangi oleh aktor dan aktris muda berbakat. Adipati Dolken sendiri didapuk menjadi pemeran utama dalam film Perburuan. Adipati juga akan bermain peran dengan aktris cantik Ayushita dalam film ini.

5 dari 5 halaman

Naskah panjang berbahasa sastra

3. Naskah hingga 13 lembar untuk 1 adegan

Sama halnya dengan Bumi Manusia yang diangkat dari novel, film Perburuan juga diangkat dari novel sastra karya Pramoedya. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada dialog yang akan diungkapkan oleh para pemainnya.

Bahkan Adipati sendiri pernah merasa kesulitan dalam menghafal naskah film Perburuan. Bukan hanya karena gaya bahasanya saja, tapi kalimat dalam skrip juga cukup panjang. Adipati sendiri pernah menerima skrip sebanyak 13 lembar hanya untuk satu adegan saja.

4. Penggarapan film tak diketahui pihak keluarga Pramoedya Ananta Toer

Penggarapan dari film Perburuan rupanya tak diketahui pihak sastrawan. Namun meski tak mengetahui bagaimana penggarapan film Perburuan, keluarga Pramoedya Ananta Toer telah mempercayakan naskah kepada rumah produksi.

Selain itu, sang sutradara film Perburuan Richar OH juga telah dianggap keluarga oleh pihak Pramoedya Ananta Toer sejak lama. Sehingga pihak keluarga pun cukup percaya bagaimana penggarapan film Perburuan ini kepada sang sutradara.

5. Turut mendukung film Bumi Manusia

Film yang diperankan oleh Adipati sendiri memang akan tayang bersama dengan film Bumi Manusia. Namun, meski tayang secara bersamaan pada 15 Agustus 2019 mendatang, rupanya tak ada persaingan mengenai untung rugi. Bahkan Adipati selaku pemeran utama dari film Perburuan justru memilih untuk saling mendukung karya satu sama lain.