Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian perempuan, mengenakan produk kecantikan atau kosmetik dalam kegiatan atau momen tertentu sudah menjadi sebuah kewajiban yang tak boleh terlewatkan. Bagi perempuan yang tak memiliki masalah dalam mengenakan kosmetik, mungkin tidak ada pantangan terhadap beberapa bahan kosmetik yang kerap digunakan di dalamnya.
Namun bagaimana kalau kamu sedang dalam kondisi hamil? Ya, bagi perempuan yang sedang mengandung atau hamil, perlu sedikit memperhatikan kandungan bahan-bahan aman yang ada di dalam kosmetik. Hal ini perlu dilakukan karena tidak semua partikel di dalam kosmetik aman bagi perempuan yang sedang mengandung.
Advertisement
Baca Juga
Memang, bahan kosmetik sudah terlebih dahulu melalui uji laboratorium dan tes untuk menghindari efek samping bagi penggunanya. Walaupun demikian, ada beberapa bahan kosmetik yang harus diwaspadai terutama pada wanita hamil. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya efek yang bisa mengganggu kesehatan, baik untuk ibu dan calon bayi di dalamnya.
Untuk itu, kamu perlu memperhatikan bahan-bahan kosmetik apa saja yang perlu dihindari selama hamil. Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari kanal Klikdokter beberapa bahan kosmetik yang perlu dihindari semasa hamil, Sabtu (6/7/2019).
Retinoid
Kondisi jerawat merupakan salah satu masalah yang kerap muncul di wajah, tak terkecuali pada perempuan yang sedang hamil. Saat hamil sekalipun, tentunya kamu tak menginginkan kondisi ini muncul.
Namun munculnya jerawat saat hamil tak bisa diprediksi. Untuk itu, penggunaan obat jerawat adalah solusi yang dianggap ampuh untuk menghilangkannya.
Nah, salah satu bahan aktif yang terkenal ampuh untuk mengatasi keluhan jerawat ini adalah retinoid. Ini merupakan senyawa kimia yang berasal dari vitamin A. Kandungan retinoid pada obat jerawat mampu mengurangi produksi sebum, sehingga bisa membantu proses penyembuhan jerawat.
Tetapi, bagi kamu yang sedang hamil tidak dianjurkan untuk menggunakan produk yang mengandung retinoid ini. Retinoid bersifat teratogen, kondisi atau agen yang secara potensial membahayakan organisme prenatal.
Penggunaannya bisa menyebabkan berbagai masalah seperti hidrosefalus, kecacatan pada daerah kepala dan wajah janin, kecacatan pada organ jantung, hingga kematian janin.
Advertisement
Benzoil Peroksida dan Asam Salisilat
Benzoil peroksida dan asam salisilat juga sering ditemukan pada produk kosmetik bagi kulit berjerawat. Menurut penelitian, penggunaan kedua bahan tersebut masih dalam batas aman bagi perempuan hamil asalkan digunakan dengan pengawasan ketat dokter. Namun, kamu juga perlu mengetahui efek sampingnya, yaitu bisa meningkatnya risko perdarahan otak pada janin.
Hidrokuinon
Tak hanya jerawat yang menjadi musuh bagi perempuan, apalagi saat hamil. Flek hitam juga kerap menjadi sebuah masalah besar bagi yang mengalaminya.
Munculnya flek hitam saat hamil biasanya dipicu oleh perubahan hormonal. Kondisi ini kerap membuat sebagain perempuan mencari krim pemutih yang mampu menyamarkan, bahkan menghilangkan flek tersebut.
Nah, krim pemutih yang biasa dijual di pasaran ini banyak yang menggunakan bahan hidrokuinon di dalamnya. Krim pemutih yang mengandung hidrokuinon (atau punya nama lain benzene-1, 4-diol, atau quinol) merupakan senyawa kimia yang mampu menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam.
Dalam pemakaiannya di dunia kosmetik, hidrokuinon sangat mudah diserap oleh tubuh melalui pori-pori kulit, lalu dialirkan ke seluruh tubuh. Oleh sebab itu, penggunaannya pada perempuan hamil tidak disarankan karena bisa masuk ke dalam plasenta dan menyebabkan pertumbuhan janin terganggu.
Advertisement
Paraben
Paraben merupakan salah satu bahan kimiawi yang sering digunakan sebagai bahan pengawet pada berbagai macam produk. Biasanya, paraben mudah ditemukan pada produk kecantikan seperti pelembap, produk perawatan rambut, dan produk cukur.
Kandungan paraben di dalam produk kecantikan ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Namun, bagi perempuan yang sedang hamil tidak disarankan untuk menggunakan produk kecantikan dengan bahan ini.
Paraben bagi perempuan hamil bisa mengakibatkan meningkatnya risiko keguguran, berat badan bayi lahir rendah, kegagalan perkembangan janin, dan gangguan tingkah laku pada perempuan hamil.
Phthalate
Phthalate merupakan senyawa kimia yang juga sering digunakan pada cat kuku, hair spray, sabun, sampo, hingga parfum. Phthalate yang digunakan pada produk kecantikan ini dapat berupa turunannya seperti dibutylphthalate, dimetylphthalate, dan dietylphthalate.
Nah, bagi kamu yang sedang hamil, bila terpapar bahan kimia ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan risiko anak terlahir dengan keterlambatan perkembangan bicara dan motorik.
Advertisement